Reaksi Reduksi dan
Oksidasi
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep reaksi reduksi dan oksidasi serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi
reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa.
C. INDIKATOR
r Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta
peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
r Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa
atau ion
r memberi nama senyawa menurut IUPAC
r
Menjelaskan
Aplikasi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
D. MATERI POKOK
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
E. SUB MATERI POKOK :
r
Perkembangan Konsep Redoks
r
Konsep Bilangan OksidasI
r
Tata Nama IUPAC
r
Reaksi Redoks dalam
Kehidupan Sehari-hari
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA
PENGANTAR
....................................................... ii
Standar Kompetensi
....................................................... 1
Kompetensi Dasar
....................................................... 1
Indikator
....................................................... 1
Daftar Isi
....................................................... 2
Petunjuk Pengunaan Modul
....................................................... 3
BAB
I. PENDAHULUAN
....................................................... 4
A. Deskripsi ....................................................... 4
B. Prasarat
....................................................... 4
C. Tujuan Akhir ....................................................... 4
D. Uji Kemampuan
....................................................... 4
BAB
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN ....................................................... 5
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.......................................................
5
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.......................................................
8
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3.......................................................
10
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4.......................................................
11
KESIMPULAN ....................................................... 13
LEMBARAN TES FORMATIF ....................................................... 14
KUNCI JAWABAN
....................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA
....................................................... 18
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk membantu anda dalam memahami
materi dalam modul ini, ikuti petunjuk belajar dibawah ini:
Hendaklah mengingat kembali mengenai
reaksi kimia dan tata nama senyawa kimia
Perhatikan peta konsep yang diberikan, agar mudah
memahami hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.
Bacalah setiap materi yang disajikan dalam modul ini.
Cobalah untuk melengkapi isian pada setiap kegiatan
secara mandiri dengan memperhatikan keterangan yang diberikan pada modul ini.
Kerjakan latihan
dan lembaran tes setelah Anda menyelesaikan lembaran kegiatan.
Setelah Anda selesai dengan latihan dan lembaran tes
lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat diminta kepada guru.
Usahakan kuasai 80% dari setiap kegiatan, jika belum maka
ulangi kembali membahas modul.
Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep
dan mengerjakan tugas mintalah petunjuk kepada Guru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Topik yang akan dibahas selanjutnya adalah mengenai Reaksi Reduksi dan Oksidasi atau disingkat dengan Redoks. Dalam modul
ini akan dipaparkan mengenai Redoks mulai dari pengertian oksidasi, reduksi, oksidator dan
reduktor berdasarkan 3 konsep
yaitu pengikatan dan pelepasan oksigen, penerimaaan dan pelepasan elektron serta bedasarkan kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi. Sebelum mempelajari mengenai konsep ketiga, siswa
terlebih dahulu akan dituntun untuk memahami penentuan bilangan oksidasi unsur
dalam atom, senyawa ataupun ion berdasarkan aturan-aturan penentuan bilangan
oksidasi. Dalam modul ini juga akan diulang sedikit mengenai penamaan senyawa
kimia berdasarkan bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa. Dan terakhir
adalah mengenai aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih
memahami, ikutilah petunjuk-petunjuk dalam modul ini dengan seksama.
B. Prasarat
Sebelum
membahas mengenai reaksi reduksi dan oksidasi, siswa terlebih dahulu harus
memahami mengenai reaksi kimia dan tata nama senyawa kimia.
C. Tujuan
Akhir
Setelah
membahas isi modul ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan 80% dari soal tes
formatif yang terdapat dalam modul ini.
D. Uji Kemampuan
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan tepat!
- Apa yang dimaksud
dengan ikatan ion?
- Apa yang dimaksud
dengan ikatan kovalen?
BAB II
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Tujuan Pembelajaran : Siswa diharapkan mampu membedakan konsep
oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan
dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
Redoks merupakan singkatan dari reaksi reduksi dan
oksidasi. Apa itu reduksi dan oksidasi ? Ada 3 konsep yang menjelaskan mengenai
oksidasi dan reduksi yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen,
berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron dan yang terakhir berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi.
- Pengikatan dan pelepasan oksigen
Untuk mengetahui
pengertian oksidasi dan reduksi, perhatikanlah contoh berikut ini
Berdasarkan contoh diatas, diketahui bahwa oksidasi
adalah peristiwa pengikatan oksigen, sedangkan reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen.
- Penerimaan
dan pelepasan elektron
Apa pengertian oksidasi, reduksi, reduktor dan oksidator
berdasarkan pada penerimaan dan pelepasan electron, pahami contoh berikut!
Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan
reduksi)
Oksidasi
: Ca
→
Ca2+ + 2e
Reduksi
: S
+ 2e →
S2- +
Redoks
: Ca
+ S →
Ca2+ + S2-
Berdasarkan gambar di atas :
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron, Zat yang melepas elektron
disebut reduktor (mengalami
oksidasi), sedangkan
Reduksi adalah reaksi pengikatan
atau penerimaan elektron. Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi). Oksidator adalah zat yang mengalami reduksiron,
sedangkan Reduktor
adalah mengalami oksidasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2
Tujuan Pembelajaran : Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
Berdasarkan
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai
hal tersebut, kita akan bahas dulu mengenai bilangan oksidasi serta cara
menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam atom, senyawa atau ion.
Bilangan oksidasi adalah suatu
muatan yang dimiliki oleh suatu unsur jika semua elektron ikatan didistribusikan
ke unsur yang lebih elektronegatif. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam atom,
senyawa ataupun ion dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan berikut:
Ø
Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak
bersenyawa) adalah 0 (nol).
Contoh:
He, Ne, Au memiliki biloks = 0
Ø
Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom
penyusun suatu senyawa netral adalah 0 (nol).
Contoh:
Pada senyawa H2Cr2O7, jumlah bilangan
oksidasi dari:
Bilangan
oksidasi H2Cr2O7 = 0
[(
2x biloks H ) + ( 2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = 0
(
2 x 1 ) + ( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = 0
(
2 + 12 + (-14) ) = 0
(14
- 14) = 0
Ø
Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom
penyusun suatu ion sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh:
Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi
dari :
Bilangan
oksidasi Cr2O72- = - 2
[(
2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = - 2
(
2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = - 2
(
12 + (-14) ) = - 2
Ø
Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa
mempunyai bilangan oksidasi tertentu, misalnya :
·
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +1.
·
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +2.
·
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa selalu mempunyai
bilangan oksidasi +3.
·
Atom hidrogen
(H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1, kecuali
dalam hidrida logam. Pada hidrida
logam seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2- dan AIH3,
atom hidrogen diberi bilangan oksidasi -1.
·
Atom oksigen
(O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali
pada senyawa peroksida dan OF2. Pada peroksida seperti H2O2,
Na2O2, BaO2 atom oksigen diberi bilangan
oksidasi -1, sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2.
Untuk memudahkan pemahaman kita dalam upaya menentukan
bilangan oksidasi suatu atom marilah kita pelajari contoh soal-soal berikut.
Berdasarkan aturan-aturan diatas,
kita bisa menentukan bilangan oksidasi suatu unsur, senyawa ataupun ion. untuk lebih jelasnya,
pahamilah dan ikutilah langkah-langkah
penentuan biloks unsur dalam senyawa berikut.
Contoh Soal: Tentukan
bilangan oksidasi atom klor (Cl) pada:
1. Cl2 2. HCl
3. ClO4-
Jawab:
Ø Bilangan
oksidasi Cl dalam Cl2 = 0 (unsur bebas)
Ø
Bilangan oksidasi Cl dalam HCl
Bilangan oksidasi HCl = 0
[( biloks H + biloks Cl )] = 0
( +1 ) + ( biloks Cl ) = 0
Biloks Cl =
-1
Ø
Bilangan oksidasi Cl dalam ClO4-
Bilangan oksidasi ClO4- = -1
[(biloks Cl + 4x biloks O)] =
-1
[( biloks Cl ) + 4x (–2)] =
-1
( biloks Cl ) + ( - 8) =
-1
Biloks Cl =
+7
KEGIATAN
PEMBELAJARAN 3
Tujuan pembelajaran: Siswa mampu memberi
nama senyawa menurut IUPAC
Masih
ingatkah anda mengenai penamaan senyawa kimia dengan menggunakan Stock System
(dengan angka romawi) ? Penamaan dengan cara Stock System ini berdasarkan
kepada bilangan oksidasi logam dari suatu senyawa yang logamnya mempunyai lebih
dari satu bilangan oksidasi. Perhatikan
penamaan senyawa berikut !
-
Tentukan bilangan oksidasi logam dari senyawa tersebut
-
(2
x biloks Fe) + (3 x biloks O) = 0
(2 x biloks Fe) + (3 x ….) =
0
Biloks Fe = +3
-
Setelah mengetahui biloks logamnya ikuti formula berikut
-
dengan mengikuti formula di atas, nama senyawa tersebut
adalah
Besi
(III) Oksida
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
Tujuan
Pembelajaran : Siswa
mampu menjelaskan Aplikasi
Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
Reaksi redoks mempunyai banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam industry. Berikut akan
dijelaskan mengenai beberapa aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari dan
insustri.
- Pembakaran bahan bakar Roket
- Proses Pemutihan
Pemutihan adalah suatu proses
menghilangkan warna alami dari serat tekstil, benang, kain, bubur kayu kertas
dan produk lainnya dengan reaksi kimia tertentu. Beberapa zat pewarna bisa
dihilangkan dengan zat-zat pengoksidasi sebagai suatu pemutih. Pemutih yang
paling umum digunakan adalah senyawa-senyawa klor, hydrogen peroksida, natrium
perborat dan kalium permanganate. Dan sebagian zat pewarna bisa dihilangkan
menggunakan zat pereduksi seperti Belerang dioksida.
|
- Mencegah Kerusakan Akibat Radikal
Bebas
Radikal bebas merupakan sebuah istilah untuk
menyatakan sebuah atom atau kelompok atom yang sangat reaktif yang mempunyai
suatu electron yang tidak berpasangan. Radikal bebas berperan menimbulkan beberapa penyakit
seperti radang persendian dan penyakit hati. Radikal bebas dalam tubuh dapat
menyerang lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu, radikal bebas juga dapat
merusak sel-sel hidup, membusukkan makanan dan merusak zat-zat seperti karet,
bensin dan oli.
Untuk mencegah kerusakan akibat
radikal bebas, ilmuwan menggunakan zat yang disebut antioksidan, yaitu suatu
jenis molekul yang dapat menetralkan radikal bebas itu sendiri, yang memberikan
electron (memanfaatkan reaksi redoks) untuk menstabilkan dan menetralkan
radikal bebas yang berbahaya. Jenis antioksidan yang lain bekerja melawan
molekul-molekul yang membentuk radikal bebas dengan menghancurkan
molekul-molekul tersebut sebelum menghasilkan kerusakan tertentu. Contoh-contoh
antioksidan yang sering digunakan adalah Vitamin C (asam askorbat), vitamin E,
dan beta Karoten. Antioksidan yang sering digunakan dalam industry antara lain
adalah BHT (butylated hydroxytoluene)
dan BHA (butylated hydroxyanisole),
yang sering ditambahkan pada bahan makanan dengan konsentrasi yang kurang dari
1%.
1. Perhatikan
pernyataan berikut
(1) Penambahan
muatan positif
(2) Pelepasan
oksigen
(3) Kenaikan
bilangan oksidasi
(4) Pengurangan
muatan positif
(5) Pelepasan
elektron
Pernyataan yang sesuai dengan konsep redoks adalah …
a. 1,2
and 4 d. 1,3 and 5
b. 1,3
and 4 e. 2,4 and 5
c. 2,3
and 5
2. Penurunan bilangan oksidasi terdapat pada reaksi…
a. SO3
à SO4
b. NO2
àNO3
c.
CrO4 2+à Cr 3+
d. Fe(OH)2
à Fe2O3
e. H2S
àSO2
3. Bilangan oksidasi dari Cr in Na2Cr2O7
is…
a. +12 d. -12
b. +6 e. -6
c. +3
4. Bilangan oksidasi tertinggi dari Cl terdapat pada…
a. HClO3 d. NaOCl
b. Cl2O3 e. ClO4
c. MgCl2
5. Pada
reaksi
Cl2
+ 2KOH à KCl + KClO + H2O
Bilangan oksidasi Cl berubah dari...ke….
a. -1
to -1 and 0
b. +1
to -1 and 0
c. 0
to -4 and -2
d. -2
to 0 and +1
e. 0
to -1 and +1
6. Terdapat 5 senyawa yang terdiri dari Cl, asal klorida,
asam hipoclorit, asam klorit, asam klorat, asam perklorat. Bilangan
oksidasi Cl berturut-turut adalah…
a. -1,0,+1,+2,+3
b. -1,+1,+3,+5,+7
c. 0,+1,+2,+3,+4
d. 0,+1,+3,+5,+7
e. +1,+3,+5,+7,+8
7. Reaksi
berikut yang disebut sebagai autoredoks adalah…
a. KClO3 à KCl
+ 3O2
b. Fe
+ Fe(SO4)3 à 3FeSO4
c. Ba
+ 2H2O à Ba(OH)2
+ H2
d. Cl2
+KOH à KCl + KClO + H2O
e. C
+ 4HNO3 à CO2
+ 2H2O + 4NO2
8. Oksidator
dari reaksi
2Al(s)
+ 3I2(s) à
2AlI3(s)
adalah…
a. Al d. Al and AlI3
b. I2 e. Al and I2
c. AlI3
9. Rumus kimia dari emas (III) klorida adalah….
a. Au3Cl d. Au(ClO)3
b. AuCl3 e. Au2Cl3
c. Au3ClO
10. pada reaksi CuO + H2 à Cu
+ H2O the zat yang bertindak
sebagai oksidator adalah…
a. CuO d. H2O
b. Cu e. CuO and H2O
c. H2
11. Bilangan oksidasi dari Cl pada HClO3 adalah…
a. +1 d. -1
b. +5 e. -5
c. +3
12. Bilangan oksidasi tertinggi dari Mn terdapat pada…
a. MnO2 d. KMnO4
b. Mn2O3 e. K2MnO4
c. CaMnO4
13. Pada
reaksi
2CO
+ 2NO à
2CO2 + N2
Bilangan oksidasi N berubah dari….ke….
a. +2
to 0
b. +2
to +1
c. +3
to +1
d. +3
to +2
e. +4
to 0
14. Terdapat
5 senyawa yang mengandung Cl yaitu KCl, KClO, KClO2, KClO3,
KClO4. Bilangan oksidasi Cl berturut-turut adalah
a. -1,0,+1,+2,+3
b. 0,+1,+2,+3,+4
c. -1,+1,+3,+5,+7
d. 0,+1,+3,+5,+7
e. +1,+3,+5,+7,+8
15. Rumus kimia dari tembaga(I) sulfida adalah….
d. Cu2S d. Cu2SO4
e.
Cu2S3 e. Cu2(SO4)3
1. C 11.
A
2. B 11. C
3. C 12. D
4. B 13. C
5. E 14. C
6. E 15. C
7. B
8. D
9. B
10. B
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael.
2007. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga
Stri, Ratna Ika.
2008. GITA Giat dan Terampil. Surakarta: Pabelan Cerdas Nusantara
Sunardi. 2008. Kimia
Bilingual Untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar