Senin, 10 April 2017

format modul

Reaksi Reduksi dan Oksidasi

A.  STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep reaksi reduksi dan oksidasi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B.  KOMPETENSI DASAR
Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa.

C.  INDIKATOR
r  Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
r  Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
r  memberi nama senyawa menurut IUPAC
r  Menjelaskan Aplikasi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
D.   MATERI POKOK
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
E.   SUB MATERI POKOK :
r  Perkembangan Konsep Redoks
r  Konsep Bilangan OksidasI
r  Tata Nama IUPAC
r  Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL                                                                                               i
KATA PENGANTAR                                       .......................................................  ii
Standar Kompetensi                                       .......................................................  1
Kompetensi Dasar                                          .......................................................  1
Indikator                                                            .......................................................  1
Daftar Isi                                                            .......................................................  2
Petunjuk Pengunaan Modul                        .......................................................  3
BAB I. PENDAHULUAN                                .......................................................  4
A.   Deskripsi                                        .......................................................  4
B.   Prasarat                                          .......................................................  4
C.   Tujuan Akhir                                 .......................................................  4
D.   Uji Kemampuan                            .......................................................  4
BAB II. KEGIATAN PEMBELAJARAN        .......................................................  5
A.   KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.......................................................             5
B.   KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.......................................................             8
C.   KEGIATAN PEMBELAJARAN 3.......................................................             10
D.   KEGIATAN PEMBELAJARAN 4.......................................................             11
KESIMPULAN                                                 .......................................................  13
LEMBARAN TES FORMATIF                       .......................................................  14
KUNCI JAWABAN                                          .......................................................  17
DAFTAR PUSTAKA                                       .......................................................  18




PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk membantu anda dalam memahami materi dalam modul ini, ikuti petunjuk belajar dibawah ini:
*      Hendaklah mengingat kembali  mengenai  reaksi kimia dan tata nama senyawa kimia
*      Perhatikan peta konsep yang diberikan, agar mudah memahami hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.
*      Bacalah setiap materi yang disajikan dalam modul ini.
*      Cobalah untuk melengkapi isian pada setiap kegiatan secara mandiri dengan memperhatikan keterangan yang diberikan pada modul ini.
*      Kerjakan latihan  dan lembaran tes setelah Anda menyelesaikan lembaran kegiatan.
*      Setelah Anda selesai dengan latihan dan lembaran tes lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat diminta kepada guru.
*      Usahakan kuasai 80% dari setiap kegiatan, jika belum maka ulangi kembali membahas modul.
*      Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan mengerjakan tugas mintalah petunjuk kepada Guru.



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Deskripsi
Topik yang akan dibahas selanjutnya adalah  mengenai Reaksi Reduksi dan Oksidasi atau disingkat dengan Redoks. Dalam modul ini akan dipaparkan mengenai Redoks mulai dari pengertian oksidasi, reduksi, oksidator dan reduktor berdasarkan 3 konsep yaitu pengikatan dan pelepasan oksigen, penerimaaan dan pelepasan elektron serta bedasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Sebelum mempelajari mengenai konsep ketiga, siswa terlebih dahulu akan dituntun untuk memahami penentuan bilangan oksidasi unsur dalam atom, senyawa ataupun ion berdasarkan aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi. Dalam modul ini juga akan diulang sedikit mengenai penamaan senyawa kimia berdasarkan bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa. Dan terakhir adalah mengenai aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami, ikutilah petunjuk-petunjuk dalam modul ini dengan seksama.
B.   Prasarat
Sebelum membahas mengenai reaksi reduksi dan oksidasi, siswa terlebih dahulu harus memahami mengenai reaksi kimia dan tata nama senyawa kimia.

C.   Tujuan Akhir
Setelah membahas isi modul ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan 80% dari soal tes formatif yang terdapat dalam modul ini.

D.   Uji Kemampuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
  1. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion?
  2. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen?



BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Tujuan Pembelajaran : Siswa diharapkan mampu membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
Horizontal Scroll: KONSEP REDOKS
 



Redoks merupakan singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Apa itu reduksi dan oksidasi ? Ada 3 konsep yang menjelaskan mengenai oksidasi dan reduksi yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron dan yang terakhir berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
  1. Pengikatan dan pelepasan oksigen
Untuk mengetahui pengertian oksidasi dan reduksi, perhatikanlah contoh berikut ini
Folded Corner: OKSIDASI adalah reaksi pengikatan oksigen
Contoh:
1. Perkaratan besi, contoh: besi
4Fe(s) + 3O2(g) à 2Fe2O3(s) 
2. Reaksi pembakaran gas alam
CO4(g) + 2O2(g) à CO2(g) + 2H2O(g) 
4. oksidasi sulfur oleh KClO3 
3S(s) + 2KClO3(s) à 2KCl(s) +   3SO2(g)










Folded Corner: REDUKSI adalah reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen.
Contoh :
1. Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematit) oleh carbon monoksida (CO).
Fe2O3(s) + 3CO(g) à 2Fe(s)   + 3CO2(g) 
2. Reduksi Krom (III) oksida oleh Aluminium 
Cr2O3(s) + H2(g) à Cu(s) + H2O(g) 
3. Reduksi Tembaga (I) oksida oleh gas hidrogen 
CuO(s) + H2(g) à  Cu(s) + H2O(g)
Berdasarkan contoh diatas, diketahui bahwa oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen, sedangkan reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen.
Rounded Rectangular Callout: Jadi, kesimpulan mengenai konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen adalah:
Oksidasi adalah……………………………………………………
Reduksi  adalah……………………………………………………
 


 




  1. Penerimaan dan pelepasan elektron
Apa pengertian oksidasi, reduksi, reduktor dan oksidator berdasarkan pada penerimaan dan pelepasan electron, pahami contoh berikut!
Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi)
Oksidasi :       Ca       → Ca2+ + 2e
Reduksi :       S + 2e             → S2-                                   +
Redoks :        Ca + S            → Ca2+ + S2-
Text Box: Menerima elektronText Box: Melepas elektron

Berdasarkan gambar di atas :
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron, Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi), sedangkan Reduksi adalah reaksi pengikatan atau penerimaan elektron. Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi). Oksidator adalah zat yang mengalami reduksiron, sedangkan Reduktor adalah mengalami oksidasi.
Rounded Rectangular Callout: Jadi kesimpulan anda mengenai reduksi, oksidasi, reduktor dan oksidator berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron adalah?
 

 



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Tujuan Pembelajaran : Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
Horizontal Scroll: BILANGAN OKSIDASI
 



            Berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, kita akan bahas dulu mengenai bilangan oksidasi serta cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam atom, senyawa atau ion.
            Bilangan oksidasi adalah suatu muatan yang dimiliki oleh suatu unsur jika semua elektron ikatan didistribusikan ke unsur yang lebih elektronegatif. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam atom, senyawa ataupun ion dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan berikut:
Ø  Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah 0 (nol).
Contoh: He, Ne, Au memiliki biloks = 0
Ø  Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom penyusun suatu senyawa netral adalah 0 (nol).
Contoh: Pada senyawa H2Cr2O7, jumlah bilangan oksidasi dari:
Bilangan oksidasi H2Cr2O7 = 0
[( 2x biloks H ) + ( 2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = 0
( 2 x 1 ) + ( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = 0
( 2 + 12 + (-14) ) = 0
(14 - 14) = 0
Ø  Jumlah bilangan oksidasi masing-masing atom penyusun suatu ion sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh: Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi dari :
Bilangan oksidasi Cr2O72- = - 2
[( 2x biloks Cr ) + ( 7x biloks O)] = - 2
( 2 x 6 ) + ( 7 x (-2)) = - 2
( 12 + (-14) ) = - 2
Ø  Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu, misalnya :
·         Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +1.
·         Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +2.
·         Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +3.
·         Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1, kecuali dalam hidrida logam. Pada hidrida logam seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2- dan AIH3, atom hidrogen diberi bilangan oksidasi -1.
·         Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida dan OF2. Pada peroksida seperti H2O2, Na2O2, BaO2 atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1, sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2.
Untuk memudahkan pemahaman kita dalam upaya menentukan bilangan oksidasi suatu atom marilah kita pelajari contoh soal-soal berikut.
            Berdasarkan aturan-aturan diatas, kita bisa menentukan bilangan oksidasi suatu unsur, senyawa ataupun ion. untuk lebih jelasnya, pahamilah dan ikutilah langkah-langkah penentuan biloks unsur dalam senyawa berikut.
Contoh Soal: Tentukan bilangan oksidasi atom klor (Cl) pada:
1. Cl2  2. HCl  3. ClO4-
Jawab:
Ø  Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0 (unsur bebas)
Ø  Bilangan oksidasi Cl dalam HCl
Bilangan oksidasi HCl                    = 0
[( biloks H + biloks Cl )]                   = 0
( +1 )       + ( biloks Cl )                     = 0
Biloks Cl                                            = -1
Ø  Bilangan oksidasi Cl dalam ClO4-
Bilangan oksidasi ClO4-                  = -1
[(biloks Cl + 4x biloks O)]                = -1
[( biloks Cl ) + 4x (–2)]                      = -1
( biloks Cl ) + ( - 8)                            = -1
Biloks Cl                                            = +7


KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Tujuan pembelajaran: Siswa mampu memberi nama senyawa menurut IUPAC
Horizontal Scroll: PENAMAAN SENYAWA BERDASARKAN BILANGAN OKSIDASI 




Masih ingatkah anda mengenai penamaan senyawa kimia dengan menggunakan Stock System (dengan angka romawi) ? Penamaan dengan cara Stock System ini berdasarkan kepada bilangan oksidasi logam dari suatu senyawa yang logamnya mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi. Perhatikan penamaan senyawa berikut !
-          Tentukan bilangan oksidasi logam dari senyawa tersebut
-          (2 x biloks Fe) + (3 x biloks O) = 0
(2 x biloks Fe) + (3 x ….) = 0
Biloks Fe = +3
-          Setelah mengetahui biloks logamnya ikuti formula berikut
Flowchart: Multidocument: Nama logam dalam bahasa Indonesia + angka romawi sesuai biloks + nama unsur non logam + ida
 




-          dengan mengikuti formula di atas, nama senyawa tersebut adalah 
Besi (III) Oksida



KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menjelaskan Aplikasi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
Horizontal Scroll: APLIKASI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 




Reaksi redoks mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam industry. Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari dan insustri.
  1. Pembakaran bahan bakar Roket
Text Box: Gambar di samping merupakan bagian-bagian dari roket. Reaksi redoks akan terjadi pada pembakaran bahan bakar.  Pada umumnya  roket diisi dengan bahan bakar dan cairan pengoksidasi (oksidator). Bahan bakar dan oksidator bercampur dan terbakar dalam ruang pembakaran. Keberadaan zat pengoksidasi membuat bahan bakar terbakar lebih efisien. Dari pembakaran tersebut akan dihasilkan gas buang yang mendorong roket dalam arah yang berlawanan.
  1. Proses Pemutihan
Pemutihan adalah suatu proses menghilangkan warna alami dari serat tekstil, benang, kain, bubur kayu kertas dan produk lainnya dengan reaksi kimia tertentu. Beberapa zat pewarna bisa dihilangkan dengan zat-zat pengoksidasi sebagai suatu pemutih. Pemutih yang paling umum digunakan adalah senyawa-senyawa klor, hydrogen peroksida, natrium perborat dan kalium permanganate. Dan sebagian zat pewarna bisa dihilangkan menggunakan zat pereduksi seperti Belerang dioksida.
Proses pemutihan bubur kayu kertas digunakan dalam industry kertas
 
Description: pr9395w2

  1. Mencegah Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan sebuah istilah untuk menyatakan sebuah atom atau kelompok atom yang sangat reaktif yang mempunyai suatu electron yang tidak berpasangan. Radikal bebas berperan menimbulkan beberapa penyakit seperti radang persendian dan penyakit hati. Radikal bebas dalam tubuh dapat menyerang lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu, radikal bebas juga dapat merusak sel-sel hidup, membusukkan makanan dan merusak zat-zat seperti karet, bensin dan oli.
Untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas, ilmuwan menggunakan zat yang disebut antioksidan, yaitu suatu jenis molekul yang dapat menetralkan radikal bebas itu sendiri, yang memberikan electron (memanfaatkan reaksi redoks) untuk menstabilkan dan menetralkan radikal bebas yang berbahaya. Jenis antioksidan yang lain bekerja melawan molekul-molekul yang membentuk radikal bebas dengan menghancurkan molekul-molekul tersebut sebelum menghasilkan kerusakan tertentu. Contoh-contoh antioksidan yang sering digunakan adalah Vitamin C (asam askorbat), vitamin E, dan beta Karoten. Antioksidan yang sering digunakan dalam industry antara lain adalah BHT (butylated hydroxytoluene) dan BHA (butylated hydroxyanisole), yang sering ditambahkan pada bahan makanan dengan konsentrasi yang kurang dari 1%.




Folded Corner: KESIMPULAN
1. Terdapat 3 konsep redoks yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, berdasarkan pelepasan dan penerimaan electron dan berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen :
Oksidasi adalah suatu reaksi yang mengikat oksigen
Reduksi adalah suatu reaksi yang melepas oksigen
Oksidator adalah zat yang merupakan sumber oksigen
Reduktor adalah zat yang menerima oksigen
3. Berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron:
Oksidasi adalah suatu reaksi yang melepas elektron
Reduksi adalah suatu reaksi yang menerima elektron
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi
Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi
4. Berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi:
Oksidasi adalah suatu reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
Reduksi adalah suatu reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi
Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi
5. Bilangan oksidasi adalah suatu muatan yang dimiliki oleh suatu unsur bila semua electron ikatan semuanya didistribusikan pada unsure yang lebih elektronegatif
6. Autoredoks/ disproporsionasi adalah suatu reaksi redoks dimana zat yang sama mengalami oksidasi dan reduksi
7. Penerapan redoks dalam kehidupan sehari-hari meliputi
a. Pembakaran bahan bakar roket
b. Pemutihan
Flowchart: Multidocument: LEMBARAN TES FORMATIF
 

























Description: PAPRPNCL




1.    Perhatikan pernyataan berikut
(1)  Penambahan muatan positif
(2)  Pelepasan oksigen
(3)  Kenaikan bilangan oksidasi
(4)  Pengurangan muatan positif
(5)  Pelepasan elektron
Pernyataan yang sesuai dengan konsep redoks adalah …
a.    1,2 and 4             d. 1,3 and 5
b.    1,3 and 4             e. 2,4 and 5
c.    2,3 and 5
2.    Penurunan bilangan oksidasi terdapat pada reaksi…
a.    SO3 à SO4
b.    NO2 àNO3
c.        CrO4 2+à Cr 3+
d.    Fe(OH)2 à Fe2O3
e.    H2S àSO2
3.    Bilangan oksidasi dari Cr in Na2Cr2O7 is…
a.    +12                                   d. -12
b.    +6                          e. -6
c.    +3
4.    Bilangan oksidasi tertinggi dari Cl terdapat pada…
a.    HClO3                   d. NaOCl
b.    Cl2O3                    e. ClO4
c.    MgCl2
5.    Pada reaksi
Cl2 + 2KOH à KCl + KClO + H2O
Bilangan oksidasi Cl berubah dari...ke….
a.    -1 to -1 and 0
b.    +1 to -1 and 0
c.    0 to -4 and -2
d.    -2 to 0 and +1
e.    0 to -1 and +1
6.    Terdapat 5 senyawa yang terdiri dari Cl, asal klorida, asam hipoclorit, asam klorit, asam klorat, asam perklorat. Bilangan oksidasi Cl berturut-turut adalah…
a.    -1,0,+1,+2,+3
b.    -1,+1,+3,+5,+7
c.    0,+1,+2,+3,+4
d.    0,+1,+3,+5,+7
e.    +1,+3,+5,+7,+8
7.    Reaksi berikut yang disebut sebagai autoredoks adalah…
a.    KClO3 à KCl + 3O2
b.    Fe + Fe(SO4)3 à 3FeSO4
c.    Ba + 2H2O à Ba(OH)2 + H2
d.    Cl2 +KOH à KCl + KClO + H2O
e.    C + 4HNO3 à CO2 + 2H2O + 4NO2
8.    Oksidator dari reaksi
2Al(s) + 3I2(s) à 2AlI3(s)
adalah…
a.    Al              d. Al and AlI3
b.    I2               e. Al and I2
c.    AlI3
9.    Rumus kimia dari emas (III) klorida adalah….
a.    Au3Cl                   d. Au(ClO)3
b.    AuCl3                   e. Au2Cl3
c.    Au3ClO
10. pada reaksi CuO + H2 à Cu + H2O  the zat yang bertindak sebagai oksidator adalah…
a.    CuO                      d. H2O
b.    Cu                         e. CuO and H2O
c.    H2
11. Bilangan oksidasi dari Cl pada HClO3 adalah…
a.    +1                          d. -1
b.    +5                          e. -5
c.    +3
12. Bilangan oksidasi tertinggi dari Mn terdapat pada…
a.    MnO2                    d. KMnO4
b.    Mn2O3                  e. K2MnO4
c.    CaMnO4
13. Pada reaksi
2CO + 2NO à 2CO2 + N2
Bilangan oksidasi N berubah dari….ke….
a.    +2 to 0
b.    +2 to +1
c.    +3 to +1
d.    +3 to +2
e.    +4 to 0
14. Terdapat 5 senyawa yang mengandung Cl yaitu KCl, KClO, KClO2, KClO3, KClO4. Bilangan oksidasi Cl berturut-turut adalah
a.    -1,0,+1,+2,+3
b.    0,+1,+2,+3,+4
c.    -1,+1,+3,+5,+7
d.    0,+1,+3,+5,+7
e.    +1,+3,+5,+7,+8
15. Rumus kimia dari tembaga(I) sulfida adalah….
d.    Cu2S                    d. Cu2SO4
e.    Cu2S3                   e. Cu2(SO4)3
Flowchart: Multidocument: KUNCI JAWABAN
Description: PAPRPNCL








1. C                                                                 11. A
2. B                                                                 11. C
3. C                                                                 12. D
4. B                                                                 13. C
5. E                                                                 14. C
6. E                                                                 15. C
7. B                                                                
8. D
9. B                
10. B                                      



DAFTAR PUSTAKA


Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga
Stri, Ratna Ika. 2008. GITA Giat dan Terampil. Surakarta: Pabelan Cerdas Nusantara
Sunardi. 2008. Kimia Bilingual Untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar