Senin, 10 April 2017

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA : Memahami Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam Kehidupan

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA
Memahami Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam Kehidupan

Description: C:\Users\Vandri\Documents\Documents Vironi\Pend Lingkungan Hidup\Logo_UKI.jpg


Disusun oleh :

Ratih Monica Sitorus
1516150004

Program Studi Pendidikan Kimia
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan modul pembelajaran kimia tentang “Memahami Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam Kehidupan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu, membimbing, dan memberi petunjuk, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya juga berterima kasih kepada teman-teman Mahasiswa/i UKI  khususnya Mahasiswa/i FKIP-KIMIA angkatan 2015 yang telah memberikan masukan positif mengenai tugas tersebut.
Tak ada gading yang tak retak. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam modul ini, karena pengetahuan yang saya miliki saat ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan modul pembelajaran kimia ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Jakarta, 8  April 2017


Penyusun





MEMAHAMI METODE ILMIAH, HAKIKAT ILMU KIMIA, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA DI LABORATORIUM, SERTA PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

A.       KOMPETENSI INTI
KI 1  : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     KOMPETENSI DASAR
1.1     Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi  sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1     Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,  jujur, objektif, terbuka,  mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,  demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2     Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta  peran kimia dalam kehidupan
2.3     Mengidentifikasi metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta  peran kimia dalam kehidupan
3.1     Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta  peran kimia dalam kehidupan
4.1     Menyajikan hasil pengamatan tentang metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta  peran kimia dalam kehidupan

C.    INDIKATOR
KD 1.1 pada KI-1
1.1.1. Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman sifat unsur, senyawa
                       makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
1.1.2. Bersyukur untuk kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
KD 2.1, KD 2.2, dan KD 2.3 pada KI-2
2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu tentang polimer,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2.1 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3.1 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD 3.1 pada KI-3
1) Memahami peranan ilmu kimia dalam kehidupan.
2) Memahami metode ilmiah.
3) Memahami hakikat ilmu kimia dan keselamatan kerja.
4) Memahami macam dan fungsi alat-alat di laboratorium.
5) Memahami simbol-simbol bahaya pada bahan kimia.
KD 4.1 pada KI-4
1)  Meenyajikan peranan dan hakikat ilmu kimia dalam kehidupan.
2) Menjelaskan penerapan metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.
3) Menjelaskan fungsi dari alat-alat laboratorium dan simbol-simbol bahan kimia berbahaya.
D.    TUJUAN
1.    Mengidentifikasi  metode ilmiah, hakikat ilmu kimia dan keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
2.     Menjelaskan  metode ilmiah, hakikat ilmu kimia dan keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
3.    Menyajikan hasil pengamatan tentang metode ilmiah, hakikat ilmu kimia dan keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
4.    Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,  jujur, objektif, terbuka,  mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,  demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
5.    Menyadari  adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi  sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

E.  
MATERI POKOK
Memahami metode ilmiah,  hakikat ilmu  kimia dan  keselamatan dan  keamanan  kimia di laboratorium serta peran kimia dalam  kehidupan.

F.   SUB MATERI POKOK :
1.    Metode Ilmiah
2.    Hakikat Ilmu  Kimia
3.    Keselamatan dan  Keamanan Kimia di Laboratorium
4.    Peran Kimia dalam  Kehidupan


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL                                                                                             
KATA PENGANTAR                                       .......................................................  
A. Kompetensi Inti                                             .......................................................  
B. Kompetensi Dasar                                         .......................................................  
C. Indikator                                                        .......................................................
D. Tujuan                                                            .......................................................
E. Materi Pokok                                                 .......................................................
F. Sub Materi Pokok                                          .......................................................
DAFTAR ISI                                                     .......................................................  
Petunjuk Pengunaan Modul                               .......................................................  
BAB I. PENDAHULUAN                               .......................................................   A.Deskripsi                           B.Tujuan Akhir                                         .......................................................  
C.Uji Kemampuan                                    .......................................................  
BAB II. KEGIATAN PEMBELAJARAN       .......................................................
A.    Hakikat Ilmu Kimia                          .......................................................  
B.     Metode Ilmiah                                 .......................................................  
C.     Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium ............................              
D.    Peran  Kimia dalam Kehidupan                                                              
KESIMPULAN                                                 .......................................................  
LEMBARAN TES FORMATIF                       .......................................................  
KUNCI JAWABAN                                         .......................................................  
DAFTAR PUSTAKA                                                                                               
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar dapat membantu siswa dalam memahami materi dalam modul ini, ikuti petunjuk belajar dibawah ini:
Ø  Bacalah setiap materi yang disajikan dalam modul ini.
Ø  Cobalah untuk menjawab pertanyaan yang ada dengan memperhatikan keterangan yang diberikan pada modul ini.
Ø  Kerjakan pertanyaan-pertanyaan latihan yang ada pada modul
Ø  Setelah Anda selesai dengan latihan lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat diminta kepada guru.
Ø  Pahami materi yang ada dalam modul, jika belum paham ulangi kembali membahas modul.
Ø  Apabila Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan mengerjakan tugas mintalah petunjuk kepada guru.


Ø   
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Deskripsi
Apakah yang pertama kali terlintas di pikiran kalian, ketika mendengar kata kimia ?
Ya, biasanya kita langsung memikirkan kimia, adalah beracun, berbahaya, terbakar, meledak atau Bom dan Obat-Obatan !!!.
Tapi tahukah kalian, yang disebut zat kimia bukan saja Obat-obatan? Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah zat kimia. Semua benda, baik benda mati maupun benda hidup merupakan zat kimia.Ya, kita manusia adalah zat kimia. Makanan yang kita makan dan minum adalah zat kimia. Pakaian, sepatu, tas, hewan, tumbuhan, batu, tanah, udara, semuanya adalah zat kimia. Jadi tidak semua zak kimia berbahaya. Bahkan kita sangat membutuhkan zat kimia. Kita hidup diantara bahan-bahan kimia dan proses kimia. Mulai dari unsur unsur pembentuk tubuh dan berbagai aktivitas manusia, yang dilakukan di rumah, di sekolah, di tempat kerja, bahkan di luar angkasa sekalipun, tidak terlepas dari proses kimia. Dalam modul ini, kamu dapat mencermati bahan-bahan kimia, yang ada di sekitarmu,  kemudian mempelajari proses proses yang menyertainya, sehingga dapat memanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Modul ini merupakan pengantar untuk mengenal ruang lingkup kimia secara umum,  memahami  metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta  peran kimia dalam kehidupan. Di dalam kajian ilmu kimia, yang akan kamu  pelajari meliputi struktur materi, komposisi materi, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi yang dipelajari dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi wujud dan tapilan materi, serta sifat kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk berubah, sehingga menghasilkan materi baru.
Alam semesta beserta isinya adalah materi. Materi tersebut diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Udara yang kita hirup,tanaman, hewan yang kita makan, dan sumber energi, seperti minyak bumi yang kita perlukan setiap hari termasuk materi. Materi di alam ada yang dapat diperbaharui, dan ada juga yang tidak dapat diperbaharui.
Ilmu Kimia berperan untuk mencari materi alternatif, misalnya penggunaan sel bahan bakar sebagai bahan bakar alternatif, untuk menggantikan minyak bumi yang dapat habis. Di samping itu ilmu kimia juga berperan dalam peningkatan kualitas hidup, dengan cara mengubah materi yang ada menjadi.materi yang lebih bermanfaat. Contohnya dari minyak bumi dapat diubah menjadi produk bahan bakar, cat, detergan, pupuk, plastik dan lain lain.

B.     Tujuan Akhir
Setelah membahas isi modul ini, siswa-siswi diharapkan dapat memahami materi tentang bidang ilmu kimia yang terdapat dalam modul ini.

C.    Uji Kemampuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu kimia ?
2.      Berikan 4 contoh bahan yang ada dirumahmu yang mengandung bahan kimia ?













BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Description: C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\MEDIA\OFFICE14\Lines\BD21448_.gif
A.   HAKIKAT ILMU KIMIA
Text Box: Apa sebenarnya Ilmu Kimia itu ?
 Ilmu Kimia adalah ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang materi yang  meliputi struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta enegri yang menyertainya. Perubahan materi tersebut dapat juga menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungannya.

KAJIAN ILMU KIMIA

Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya  perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi yang satu menjadi materi lain. Di dalam kajian  ilmu kimia Anda akan mempelajari struktur, komponen, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi akan di bahan  dalam Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta sifat kimiadari materi. Sifat fisis mencakup wujud dan tampilan materi, sedang sifat kimia yang mencakup kecenderungan materi utnuk berubah, dan menghasilkan materi baru.

A. Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa, dan menempati ruang. Makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan benda benda apa saya di sekitar kita termasuk materi.
B. Wujud Materi
Materi terdiri dari 3 macam wujud yaitu : padat, cair dan gas.
Adapun ciri-cirinya :
- Padat : Bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar.
- Cair : Bentuknya selalu berubah, sesuai dengan tempatnya volume zat cair adalah tetap.
- Gas : Baik bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya
C. Massa dan Berat Materi
Materi mempunyai massa dan berat. Pengertian massa berbeda dengan pengertian berat. Massa suatu benda, di semua tempat selalu tetap, sedangkan beratnya tergantung pada gaya gravitasi bumi setempat.
D. Sifat dan Perubahan Materi
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah hanya bentuk dan wujud materi.
Contoh :
1. Es menjadi air, dan dapat kembali menjadi es.
2. Pelarutan garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam
semula.
Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru. Suatu perubahan kimia, sulit dikembalikan ke keadaan semula.
Contoh :
1. Nasi menjadi basi
2. Kayu terbakar menjadi abu.
Untuk mengetahui, apakah telah terjadi perubahan kimia pada materi, ada tolok ukur yang dapat diamati seperti perubahan suhu, pembentukan gas atau pembentukan endapan.
E. Energi yang Menyertai Materi
Setiap materi memiliki energi. Energi yang dimiliki materi terbagi atas energi kinetik dan energi potensial. Perubahan kimia juga disertai perubahan energi.
Contoh :
Pada proses assimilasi pada tumbuhan terjadi pada siang hari dengan
bantuan sinar matahari. Jadi energi matahari diubah menjadi energi kimia
yang disimpan dalam karbohidrat hasil reaksi itu jadi tiap perubahan zat selalu
disertai perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang menyertai perubahan
zat dapat diamati oleh indera kita.

B.   METODE ILMIAH
Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia adalah “Metode Ilmiah”. Sebelum membahas mengenai metode ilmiah, terlebih dahulu perlu diketahui adanya sikap ilmiah yang harus dimiliki siswa. Ketujuh macam sikap ilmiah tersebut adalah sikap ingin tahu, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau ke depan.
1. Sikap Ingin Tahu
Diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Sikap ini berkaitan erat dengan sikap jujur. Seorang yang ilmiah harus memiliki sikap jujur mengenai pengetahuan dan karya diri sendiri maupun orang lain.
2. Sikap Kritis
Direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
3. Sikap Terbuka
Dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkanketerangan dan argumentasi orang lain.
4. Sikap Objektif
Diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.
5. Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima kasih atas karya orang lain, dan menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Diwujudkan dengan membela fakta atas hasil penelitiannya.
7. Sikap Menjangkau ke Depan
Dibuktikan dengan sikap futuristik, yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori baru. Demikian ketujuh sikap ilmiah yang perlu dipahami dan diwujudkan apabila kita ingin menjadi orang dengan jiwa ilmiah. Sikap-sikap ilmiah tidak terpaku pada ketujuh sikap tersebut saja, melainkan dapat dibarengi dengan sikap-sikap terpuji lainnya, seperti jujur, tanggung jawab, toleran, suka menolong, hati-hati, dan lain lain. Sikap ini sangat penting dan sangat dibutuhkan saat praktikan melakukan percobaan di laboratorium maupun dalam mempelajari pembelajaran kimia.

Setelah mengetahui sikap-sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang siswa atau praktikan kimia, terdapat pula metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan langka- langkah
pekerjaan seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian.
Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggrisscientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alamPrediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah : Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
1.      Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran )
2.      Hipotesis ( penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran )
3.      Prediksi ( deduksi logis dari hipotesis )
Eksperimen ( pengujian atas semua hal)

Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat bersikap ilmiah di dalam melakukan sesuatu. Pembahasan metode ilmia mencakup :
·         Penemuan Masalah
Penelitian selalu berawal dari penemuan masalah. Air sungai atau air sumur sering terlihat kuning dan berbau. Air tersebut tidak dapat digunakan untuk diminum, bahkan untuk mencuci pakaianpun tidak baik, karena pakaian yang dicuci akan berubah menjadi kuning.
·         Perumusan Masalah
Setelah menemukan masalah, kita harus merumuskan masalah, bagaimana agar  air tersebut dapat digunakan untuk mencuci.
·         Pengamatan
Sebelum melakukan tindakan penjernihan air tersebut, kita harus melakukan pengamatan terhadap keadaan air seperti warna air , kekeruhannya dan baunya.
·         Perumusan Hipotesis
Dari hasil pengamatan, kita dapat merumuskan hipotesis yang membuat perkiraan jalan keluar (solusi)nya. Salah satu usaha untuk memperbaiki warna atau keruh atau bau air tersebut dengan jalan menyaring air tersebut, dengan menggunakan saringan pasir, ijuk dan lain-lain.
·         Melakukan Eksperimen
Lakukan eksperimen, dengan menyediakan alat atau bahan yang diperlukan. Jika hasil eksperimen, tidak memuaskan, eksperimen alternatif dilakukan, hingga hasilnya memuaskan.
·         Membuat Laporan
Setiap penelitian berakhir dengan membuat laporan. Laporan harus bersifat jujur, apa adanya, sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dengan demikian orang lain pun dapat memanfaatkan hasil eksperimen yang Anda lakukan. Di atas telah dijelaskan langlah-langkah penyelidikan yang dilakukan para ahli kimia yang dikenal dengan metode ilmiah. Dan harus diingat di dalam melakukan eksperimen, Anda harus dapat memilih peralatan eksperimen yang sesuai.
                       
C.   KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMI DI LABORATORIUM

Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Ibarat seseorang yang tengah berjalan di jalan raya, bekerja di laboratorium juga memerlukan rambu-rambu sehingga selama dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan selamat. Kecelakaan dapat terjadi bukan hanya karena tidak memperhatikan etika berkendara dan rambu-rambu lalu lintas, tetapi juga dapat terjadi ketika ada orang lain yang lalai. Semua kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja.
Idealnya setiap laboratorium mempunyai pengetahuan laboratorium atau kesehatan dan keselamatan kerja kimia. Paling tidak sebelum bekerja di laboratorium, telah dibekali dengan beberapa hal penting yang harus dipahami, diantaranya adalah :
1.                  Memahami tata tertib atau aturan mendasar bekerja di laboratorium termasuk kekhususan untuk setiap laboratorium.
2.                  Memahami prosedur kerja yang akan dilakukan selama bekerja di laboratorium
3.                  Mempersiapkan perlengkapan keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan
4.                  Memahami hal-hal yang berkaitan dengan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium
5.                  Mempersiapkan kertas kerja yang diperlukan
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
  1. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
  2. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
  3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
  4. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
  5. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
  6. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
  7. Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
  8. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
  9. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
  10. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.
  11. Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
  12. Buanglah sampah pada tempatnya.
  13. Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
  14. Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
  15. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
  16. Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium
Keselamata kerja merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh para pekerja laboratorium agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.
Jenis kecelakaan kerja di laboratorium: luka akibat benda tajam,  luka bakar akibat zat kimia dan panas,  luka pada mata akibat kemasukan zat berbahaya, keracunan,  shock, percikan zat, dan tumpahan  zat.






Simbol-simbol Bahan Kimia


Simbol Hazard
Keterangan
Nama : Irritant
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
Nama : Toxic
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena
Nama : Highly Flammable
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Extremely Flammable
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan
udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara/sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Arti : Bahan kimia mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan / benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api
dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat
penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas atau
sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak
dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan
ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang
kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide.
Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai
yang mengalir ke laut.
Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus,
bakteri, tumbuhan atau hewan.





Alat yang Tersedia di Laboratorium

Adapun peralatan eksperimen dalam Laboratorium Kimia antara lain dapat Anda
lihat pada gambar berikut:
Alat         
Fungsi
Description: clip_image002
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
Description: clip_image004
Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
Description: clip_image006
Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Description: clip_image008
Corong gelas
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
Description: clip_image010
Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
Description: clip_image012
buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
Description: clip_image014
Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
Description: clip_image015
Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
Description: clip_image016
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
Description: clip_image018
kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
Description: clip_image020
Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Description: clip_image022
Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
Description: clip_image023
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
Description: clip_image025
Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
Description: clip_image027
Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
Description: clip_image029
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Description: clip_image031
Description: clip_image033
Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
Description: clip_image035
Kawat nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
Description: clip_image037
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
Description: clip_image039
desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
Description: clip_image041
Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
Description: clip_image043
Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Description: clip_image044
Description: clip_image046
Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
Description: clip_image047
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
Description: clip_image048
Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
Description: clip_image049
Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
Description: clip_image051
Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
Description: clip_image053
penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
Description: clip_image055Description: clip_image056
Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
Description: clip_image058
mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
Description: clip_image060
Description: clip_image062
Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
Description: clip_image063
Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
Description: clip_image064
Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
Description: clip_image065
Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
Description: clip_image066Description: clip_image067
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
Description: clip_image068
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
Description: clip_image070
Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
Description: clip_image071
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
Description: clip_image072
Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
Description: clip_image073
Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.


D.    PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Dengan belajar  ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari, misalnya :
a) Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan dalam tubuh. Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berasimilasi dengan proses kimia. Tubuh kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannya merupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan gas karbondioksida, air dan enegri.
b) Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik, obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat rumah tangga, bahkan berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsung mengalami sentuhan kimia.

Manfaat Ilmu Kimia
1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Cabang kimia farmasi menyumbang banyak jenis obat yang biasa digunakan dokter untuk terapi pada pasiennya. Kimia radioaktif juga banyak dimanfaatkan sebagai pilihan dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Penggunaan pupuk dan pestisida adalah sebagian dari pemanfaatan kimia di bidang pertanian.
3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Mineral tambang, minyak bumi dan gas alam memerlukan kajian kimia, baik dalam eksplorasi maupun pengolahannya.
4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Mempelajari struktur dan sifat senyawa yang  ada dalam mahluk hidup sangat membantu pengembangan ilmu biologi.
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Contoh pemanfaatan kimia di bidang hukum adalah uji struktur DNA pada berbagai kasus kriminal.
6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. 
Peranan Ilmu Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia. Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang terbatas.
Teknologi Biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu
penerangan maupun untuk memasak.
Program Langit Biru
Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu. Jenis dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin dan perawatan kendaraan tersebut.













KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari modul ini adalah sebagai berikut :
1.      Ilmu Kimia adalah ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang materi yang  meliputi struktur, susunan, sifat dan perubahan materi serta enegri yang menyertainya. Perubahan materi tersebut dapat juga menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungannya.
2.      Ilmu kimia sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi yang satu menjadi materi lain.
3.      Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta sifat kimiadari materi
4.      Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggrisscientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis
5.      Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
·       Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran )
·      Hipotesis ( penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran )
·       Prediksi ( deduksi logis dari hipotesis )
·       Eksperimen ( pengujian atas semua hal)
6.      Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan
7.      Keselamata kerja merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh para pekerja laboratorium agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain
8.      Dengan belajar  ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari
9.      Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia

LEMBARAN TES FORMATIF
Description: C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\MEDIA\OFFICE14\Lines\BD21527_.gif
1.      Apa yang dipelajari dalam ilmu kimia ?
2.      .Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan ?
3.      Perkembangan kimia yang pesat mendorong diadakannya berbagai penelitian tentang rekayasa materi (produk-produk sintetis). Diantaranya adalah Detergen. Apakah penemuan detergen  suatu permasalahan kimia (global)?
4.      Jika anda ingin melakukan penjernihan air sungai yang keruh dan berbau tentukan :
a.        Penemuan Masalah
b.       Perumusan Masalah
c.        Pengamatan
d.       Perumusan Hipotesis
e.        Melakukan Eksperimen
f.        Laporan
5.   Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan selama kerja di dalam laboratorium!










KUNCI JAWABAN
Description: C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\MEDIA\OFFICE14\Lines\BD15034_.gif

1.   Yang dipelajari dalam ilmu kimia adalah tentang materi (susunan, struktur, sifat, perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan energi) dan rekayasa materi (mengubah suatu materi menjadi materi lain yang lebih berguna)   (10)
2.   Manfaat belajar kimia dan karir masa depan :
a.      Manfaat belajar kimia:
   Memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya.
   Untuk mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna
   Terbentuknya sikap ilmiah : setiap mempelajari ilmu kimia senantiasa berhadapan dengan masalah dan berusaha memecahkannya secara sistematis ( 15 )
b.     Karir masa depan : Belajar ilmu kimia mempunyai peluang yang sangat besar untuk berkarir dimasa depan karena ilmu kimia berkembang cukup pesat seiring ditemukannya produk-produk baru dan ilmu kimia memliki peran strategis bagi perkembangan ilmu lain, sehingga seseorang dengan berpengetahuan ilmu kimia keberadaannya sangat diperlukan. (15)
3.   Detergen merupakan masalah lingkungan karena sisa detergen tidak biodegraedibel (tidak dapat diurai oleh mikroorganisme) (10)
4.   Penjernihan air sungai
1)      Penemuan Masalah
“ Air sungai terlihat keruh, kuning dan berbau ( tidak dapat digunakan untuk minum, mandi bahkan untuk mencuci sekalipun “ (5)
2)      Perumusan Masalah
“ Bagaimana agar air sungai tersebut dapat digunakan untuk mencuci “ ? (5)
3)      Pengamatan
Mengamati keadaan air seperti : warna, kekeruhannya dan baunya (5)
4)      Perumusan Hipotesis
Menyaring dengan menggunakan saringan  (5)
5)      Melakukan Eksperimen
Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan dan merancang peralatan eksperimen (bilamana hasil eksperimen tidak memuaskan dilakukan eksperimen alternative sampai hasilnya memuaskan ) (5)
6)      Laporan
Laporan hasil percobaan penyaringan air sungai
Jenis saringan
Keadaan air sungai
Hasil penyaringan
Pasir
Keruh, kuning, coklat
Air tetap kuning
Ijuk
Keruh, kuning, coklat
Air agak keruh
Kapas
Keruh, kuning, coklat
Jernih

Kesimpulan : berdasarkan percobaan diatas kapas merupakan saringan yang lebih efektif dibandingkan pasir dan ijuk untuk menjernihkan air keruh. (5)
5.   Lima faktor yang harudiperhatikan memasuki laboraturium
1)          Mengenakan jas lab dan penutup hidung untuk menghindari zat yang berbahaya.
2)          Hati-hati dalam membawa dan menggunakan alat laboratorium
3)          Mengarahkan mulut tabung menjauhi badan jika memanaskan senyawa kimia
4)          Mencuci tangan setelah selesai praktikum
5)           Mematuhi  tata tertib lab (20)


DAFTAR PUSTAKA

Bastomi, Suwaji. 2011. Kimia SMA Kelas X. Semarang: Erlangga
K, RM Ismunandar. 2009. Kimia SMA Kelas X Semester 1 & 2 : Dahara Prize.
Lukman, Cecilia. 2009. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : PT. Widyadara Grolier Internasional Inc.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar