MODUL PEMBELAJARAN KIMIA
Memahami
Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di
Laboratorium, serta Peran Kimia dalam Kehidupan
Disusun oleh :
Ratih Monica Sitorus
1516150004
Program
Studi Pendidikan Kimia
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan modul pembelajaran kimia tentang “Memahami Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia
di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam Kehidupan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu,
membimbing, dan memberi petunjuk, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Saya juga berterima kasih kepada teman-teman Mahasiswa/i UKI khususnya Mahasiswa/i FKIP-KIMIA angkatan
2015 yang telah memberikan masukan positif mengenai tugas tersebut.
Tak ada gading yang tak retak. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
modul ini, karena pengetahuan yang saya miliki saat ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya berharap kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan modul pembelajaran kimia ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima
kasih. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 8 April 2017
Penyusun
MEMAHAMI
METODE ILMIAH, HAKIKAT ILMU KIMIA, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA DI
LABORATORIUM, SERTA PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
A.
KOMPETENSI
INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI
3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2
Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan
keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
2.3
Mengidentifikasi metode ilmiah, hakikat ilmu kimia,
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta
peran kimia dalam kehidupan
3.1
Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia,
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta
peran kimia dalam kehidupan
4.1
Menyajikan hasil pengamatan tentang metode ilmiah,
hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta
peran kimia dalam kehidupan
C. INDIKATOR
KD 1.1 pada KI-1
1.1.1. Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman sifat unsur, senyawa
makromolekul
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
1.1.2. Bersyukur untuk kelimpahan unsur golongan utama dan golongan
transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME
yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
KD 2.1, KD 2.2, dan KD 2.3 pada KI-2
2.1.1. Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu tentang polimer,
disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2.1
Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3.1
Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD 3.1 pada KI-3
1) Memahami peranan ilmu
kimia dalam kehidupan.
2) Memahami metode ilmiah.
3) Memahami hakikat ilmu
kimia dan keselamatan kerja.
4) Memahami macam dan fungsi
alat-alat di laboratorium.
5) Memahami simbol-simbol
bahaya pada bahan kimia.
KD 4.1 pada KI-4
1) Meenyajikan peranan dan hakikat ilmu kimia
dalam kehidupan.
2) Menjelaskan penerapan metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium.
3) Menjelaskan fungsi dari alat-alat laboratorium dan simbol-simbol
bahan kimia berbahaya.
D. TUJUAN
1.
Mengidentifikasi metode ilmiah, hakikat ilmu kimia dan
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
2.
Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia dan
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
3.
Menyajikan hasil pengamatan tentang metode ilmiah, hakikat
ilmu kimia dan keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
4.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
5. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
E. MATERI POKOK
Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu
kimia dan keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
F. SUB MATERI POKOK
:
1. Metode Ilmiah
2. Hakikat
Ilmu Kimia
3. Keselamatan
dan Keamanan Kimia di Laboratorium
4. Peran Kimia dalam
Kehidupan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA
PENGANTAR .......................................................
A. Kompetensi Inti
.......................................................
B. Kompetensi Dasar
.......................................................
C. Indikator
.......................................................
D. Tujuan
.......................................................
E. Materi Pokok
.......................................................
F. Sub Materi Pokok
.......................................................
DAFTAR ISI
.......................................................
Petunjuk Pengunaan Modul
.......................................................
BAB
I. PENDAHULUAN
....................................................... A.Deskripsi B.Tujuan
Akhir
.......................................................
C.Uji Kemampuan .......................................................
C.Uji Kemampuan .......................................................
BAB
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN .......................................................
A.
Hakikat Ilmu Kimia .......................................................
B.
Metode Ilmiah .......................................................
C.
Keselamatan dan
Keamanan Kimia di Laboratorium ............................
D.
Peran Kimia dalam Kehidupan
KESIMPULAN .......................................................
LEMBARAN TES FORMATIF .......................................................
KUNCI JAWABAN
.......................................................
DAFTAR
PUSTAKA
PETUNJUK
PENGGUNAAN MODUL
Agar dapat membantu
siswa dalam
memahami materi dalam modul ini, ikuti petunjuk belajar dibawah ini:
Ø
Bacalah setiap
materi yang disajikan dalam modul ini.
Ø
Cobalah
untuk menjawab pertanyaan yang ada dengan memperhatikan keterangan yang diberikan pada modul
ini.
Ø
Kerjakan
pertanyaan-pertanyaan latihan yang ada pada modul
Ø
Setelah
Anda selesai dengan latihan lakukan uji diri dengan kunci jawaban yang dapat
diminta kepada guru.
Ø
Pahami materi yang
ada dalam modul, jika belum paham ulangi
kembali membahas modul.
Ø
Apabila
Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan mengerjakan tugas mintalah
petunjuk kepada guru.
Ø
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Apakah yang pertama kali terlintas di
pikiran kalian, ketika mendengar kata kimia ?
Ya, biasanya
kita langsung memikirkan kimia, adalah beracun, berbahaya, terbakar, meledak
atau Bom dan Obat-Obatan !!!.
Tapi
tahukah kalian, yang disebut zat kimia bukan saja Obat-obatan? Segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini adalah zat kimia. Semua benda, baik benda mati
maupun benda hidup merupakan zat kimia.Ya, kita manusia adalah zat kimia. Makanan yang kita makan dan minum adalah zat kimia.
Pakaian, sepatu, tas, hewan, tumbuhan, batu, tanah, udara, semuanya adalah zat
kimia. Jadi tidak semua zak kimia berbahaya. Bahkan kita sangat membutuhkan zat
kimia.
Kita hidup diantara bahan-bahan kimia dan proses kimia. Mulai dari unsur unsur
pembentuk tubuh dan berbagai aktivitas manusia, yang dilakukan di rumah, di
sekolah, di tempat kerja, bahkan di luar angkasa sekalipun, tidak terlepas dari
proses kimia. Dalam modul ini, kamu dapat mencermati bahan-bahan kimia, yang
ada di sekitarmu, kemudian mempelajari
proses proses yang menyertainya, sehingga dapat memanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari.
Modul ini merupakan pengantar untuk mengenal
ruang lingkup kimia secara umum,
memahami metode ilmiah, hakikat
ilmu kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. Di dalam kajian
ilmu kimia, yang akan kamu pelajari meliputi
struktur materi, komposisi materi, sifat dan perubahan materi, serta energi
yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi yang dipelajari
dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi wujud dan tapilan materi,
serta sifat kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk berubah, sehingga
menghasilkan materi baru.
Alam semesta beserta isinya adalah materi.
Materi tersebut diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Udara yang kita
hirup,tanaman, hewan yang kita makan, dan sumber energi, seperti minyak bumi
yang kita perlukan setiap hari termasuk materi. Materi di alam ada yang dapat
diperbaharui, dan ada juga yang tidak dapat diperbaharui.
Ilmu Kimia berperan untuk mencari materi alternatif, misalnya penggunaan
sel bahan bakar sebagai bahan bakar alternatif, untuk menggantikan minyak bumi
yang dapat habis. Di samping itu ilmu kimia juga berperan dalam peningkatan
kualitas hidup, dengan cara mengubah materi yang ada menjadi.materi yang lebih
bermanfaat. Contohnya dari minyak bumi dapat diubah menjadi produk bahan bakar,
cat, detergan, pupuk, plastik dan lain lain.
B. Tujuan
Akhir
Setelah
membahas isi modul ini, siswa-siswi diharapkan
dapat memahami
materi tentang bidang ilmu kimia
yang terdapat dalam modul ini.
C. Uji Kemampuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan ilmu kimia ?
2.
Berikan 4 contoh bahan yang ada
dirumahmu yang mengandung
bahan kimia ?
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.
HAKIKAT
ILMU KIMIA
KAJIAN ILMU
KIMIA
Nama ilmu kimia
berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun
700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi yang satu menjadi materi lain. Di dalam
kajian ilmu kimia Anda akan mempelajari
struktur, komponen, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan
perubahan materi akan di bahan dalam
Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta sifat kimiadari materi. Sifat fisis mencakup
wujud dan tampilan materi, sedang sifat kimia yang mencakup kecenderungan
materi utnuk berubah, dan menghasilkan materi baru.
A. Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang mempunyai massa, dan menempati ruang. Makhluk hidup dan yang tidak hidup
terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan benda
benda apa saya di sekitar kita termasuk materi.
B. Wujud Materi
Materi terdiri dari 3 macam wujud yaitu :
padat, cair dan gas.
Adapun ciri-cirinya :
- Padat :
Bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar.
- Cair :
Bentuknya selalu berubah, sesuai dengan tempatnya volume zat cair adalah tetap.
- Gas : Baik
bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh ruang yang ditempatinya
C. Massa dan Berat Materi
Materi mempunyai massa dan berat. Pengertian
massa berbeda dengan pengertian berat. Massa suatu benda, di semua tempat
selalu tetap, sedangkan beratnya tergantung pada gaya gravitasi bumi setempat.
D. Sifat dan Perubahan Materi
Perubahan
materi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang
berubah hanya bentuk dan wujud materi.
Contoh :
1. Es menjadi
air, dan dapat kembali menjadi es.
2. Pelarutan
garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam
semula.
Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi
baru. Suatu perubahan kimia, sulit dikembalikan ke keadaan semula.
Contoh :
1. Nasi menjadi
basi
2. Kayu terbakar
menjadi abu.
Untuk mengetahui, apakah telah terjadi perubahan kimia pada materi, ada tolok
ukur yang dapat diamati seperti perubahan suhu, pembentukan gas atau pembentukan
endapan.
E. Energi yang Menyertai Materi
Setiap materi memiliki energi. Energi yang dimiliki materi terbagi atas
energi kinetik dan energi potensial. Perubahan kimia juga disertai perubahan
energi.
Contoh :
Pada proses
assimilasi pada tumbuhan terjadi pada siang hari dengan
bantuan sinar
matahari. Jadi energi matahari diubah menjadi energi kimia
yang disimpan
dalam karbohidrat hasil reaksi itu jadi tiap perubahan zat selalu
disertai
perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang menyertai perubahan
zat dapat
diamati oleh indera kita.
B.
METODE ILMIAH
Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk
mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia adalah “Metode Ilmiah”. Sebelum
membahas mengenai metode ilmiah, terlebih dahulu perlu diketahui adanya sikap
ilmiah yang harus dimiliki siswa. Ketujuh macam sikap ilmiah tersebut adalah
sikap ingin tahu, kritis, terbuka, objektif, rela menghargai karya orang lain,
berani mempertahankan kebenaran dan menjangkau ke depan.
1. Sikap Ingin Tahu
Diwujudkan dengan
selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Sikap ini berkaitan erat dengan
sikap jujur. Seorang yang ilmiah harus memiliki sikap jujur mengenai
pengetahuan dan karya diri sendiri maupun orang lain.
|
2. Sikap Kritis
Direalisasikan
dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya
kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca
sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
|
3. Sikap Terbuka
Dinyatakan dengan
selalu bersedia mendengarkanketerangan dan argumentasi orang lain.
|
4. Sikap Objektif
Diperlihatkan dengan
cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.
|
5. Sikap Rela
Menghargai Karya Orang Lain
Diwujudkan dengan
mengutip dan menyatakan terima kasih atas karya orang lain, dan menganggapnya
sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
|
6. Sikap Berani
Mempertahankan Kebenaran
Diwujudkan dengan
membela fakta atas hasil penelitiannya.
|
7. Sikap Menjangkau
ke Depan
Dibuktikan dengan
sikap futuristik, yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan
membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori baru. Demikian ketujuh
sikap ilmiah yang perlu dipahami dan diwujudkan apabila kita ingin menjadi
orang dengan jiwa ilmiah. Sikap-sikap ilmiah tidak terpaku pada ketujuh sikap
tersebut saja, melainkan dapat dibarengi dengan sikap-sikap terpuji lainnya,
seperti jujur, tanggung jawab, toleran, suka menolong, hati-hati, dan lain lain.
Sikap ini sangat penting dan sangat dibutuhkan saat praktikan melakukan percobaan
di laboratorium maupun dalam mempelajari pembelajaran kimia.
|
Setelah mengetahui sikap-sikap ilmiah yang
harus dimiliki seorang siswa atau praktikan kimia, terdapat pula metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan langka- langkah
pekerjaan seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian.
Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji
dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Menurut sumber ada
beberapa karakteristik metode ilmiah : Bersifat kritis, analistis, artinya
metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah
danmenentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat
memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh
oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya
metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
1.
Karakterisasi (pengamatan dan
pengukuran )
2.
Hipotesis ( penjelasan teoritis yang
merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran )
3.
Prediksi ( deduksi logis dari hipotesis
)
Eksperimen (
pengujian atas semua hal)
Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat
bersikap ilmiah di dalam melakukan sesuatu. Pembahasan metode ilmia mencakup :
·
Penemuan Masalah
Penelitian
selalu berawal dari penemuan masalah. Air sungai atau air sumur sering terlihat
kuning dan berbau. Air tersebut tidak dapat digunakan untuk diminum, bahkan
untuk mencuci pakaianpun tidak baik, karena pakaian yang dicuci akan berubah
menjadi kuning.
·
Perumusan Masalah
Setelah
menemukan masalah, kita harus merumuskan masalah, bagaimana agar air tersebut dapat digunakan untuk mencuci.
·
Pengamatan
Sebelum
melakukan tindakan penjernihan air tersebut, kita harus melakukan pengamatan
terhadap keadaan air seperti warna air , kekeruhannya dan baunya.
·
Perumusan Hipotesis
Dari hasil
pengamatan, kita dapat merumuskan hipotesis yang membuat perkiraan jalan keluar
(solusi)nya. Salah satu usaha untuk memperbaiki warna atau keruh atau bau air
tersebut dengan jalan menyaring air tersebut, dengan menggunakan saringan
pasir, ijuk dan lain-lain.
·
Melakukan Eksperimen
Lakukan
eksperimen, dengan menyediakan alat atau bahan yang diperlukan. Jika hasil
eksperimen, tidak memuaskan, eksperimen alternatif dilakukan, hingga hasilnya
memuaskan.
·
Membuat Laporan
Setiap
penelitian berakhir dengan membuat laporan. Laporan harus bersifat jujur, apa
adanya, sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dengan demikian orang lain pun
dapat memanfaatkan hasil eksperimen yang Anda lakukan. Di atas telah dijelaskan
langlah-langkah penyelidikan yang dilakukan para ahli kimia yang dikenal dengan
metode ilmiah. Dan harus diingat di dalam melakukan eksperimen, Anda harus
dapat memilih peralatan eksperimen yang sesuai.
C. KESELAMATAN DAN
KEAMANAN KIMI DI LABORATORIUM
Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu
aspek penting yang harus diperhatikan. Ibarat seseorang yang tengah berjalan di
jalan raya, bekerja di laboratorium juga memerlukan rambu-rambu sehingga selama
dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan selamat. Kecelakaan dapat terjadi
bukan hanya karena tidak memperhatikan etika berkendara dan rambu-rambu lalu
lintas, tetapi juga dapat terjadi ketika ada orang lain yang lalai. Semua
kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja.
Idealnya setiap laboratorium
mempunyai pengetahuan laboratorium atau kesehatan dan keselamatan
kerja kimia. Paling tidak sebelum bekerja di laboratorium, telah dibekali
dengan beberapa hal penting yang harus dipahami, diantaranya adalah :
1.
Memahami tata tertib atau aturan
mendasar bekerja di laboratorium termasuk kekhususan untuk setiap laboratorium.
2.
Memahami prosedur kerja yang akan
dilakukan selama bekerja di laboratorium
3.
Mempersiapkan perlengkapan keselamatan
kerja sesuai dengan kebutuhan
4.
Memahami hal-hal yang berkaitan dengan
pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium
5.
Mempersiapkan kertas kerja yang
diperlukan
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Aturan umum dalam tata
tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
- Dilarang
mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium
tanpa seizin petugas laboratorium.
- Orang yang
tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
- Gunakan
alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
- Jangan
melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
- Bertanyalah
jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
- Mengenali
semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
- Pakailah
jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
- Harus
mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja
yang lainnya.
- Jika
terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke
petugas laboratorium.
- Berhati-hatilah
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil
dan mudah terbakar.
- Setiap
pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
- Buanglah
sampah pada tempatnya.
- Usahakan
untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi
kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
- Jangan
bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
- Lakukan
latihan keselamatan kerja secara periodik.
- Dilarang
merokok, makan, dan minum di laboratorium
Keselamata kerja merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh para pekerja laboratorium
agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.
Jenis kecelakaan kerja di laboratorium: luka akibat benda tajam, luka bakar akibat
zat kimia dan panas, luka pada mata
akibat kemasukan zat berbahaya, keracunan, shock,
percikan zat, dan tumpahan zat.
Simbol-simbol
Bahan Kimia
Simbol Hazard
|
Keterangan
|
|
Nama : Irritant
Arti : Bahan yang
dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari
kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH,
C6H5OH, Cl2
|
|
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan
yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari
makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide,
Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
|
|
Nama : Toxic
Arti : Bahan yang
bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan
ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol,
Benzena
|
|
Nama : Highly
Flammable
Arti : Mudah
terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari
sumber api, api terbuka dan loncatan api.
Contoh : Aseton dan
Logam natrium.
|
|
Nama : Extremely
Flammable
Arti : Bahan yang
amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan
udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari
campuran udara/sumber api.
Contoh : Dietil eter
(cairan) dan Propane (gas).
|
|
Nama : Explosive
Arti : Bahan kimia
mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan / benturan.
Tindakan : Hindari
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api
dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3,
NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
|
|
Nama : Flammable
Gas
Arti : Simbol
pengaman yang digunakan pada tempat
penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari
panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne,
LPG, Hydrogen.
|
|
Nama : Spontaneously
Combustible Substances
Arti : Material
yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di
tempat yang jauh dari sumber panas atau
sumber api.
Contoh : Carbon,
Charcoal-non-activated, Carbon black.
|
|
Nama : Oxidizer
Arti : Material
yang mudah menimbulkan api ketika kontak
dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan
ledakan.
Contoh : Calcium
hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
|
|
Nama : Dengerous
When Wet
Arti : Material
yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari
air dan simpan di tempat yang
kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium
carbide, Potassium phosphide.
|
|
Nama : Non
Flammable Gas
Arti : Simbol
pengaman yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen,
Nitrogen, Helium.
|
|
Nama : Poison
Arti : Simbol yang
digunakan pada transportasi dan penyimpanan
bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin,
Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
|
|
Nama : Inhalation
Hazard
Arti : Bahan-bahan
yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan
dihirup.
|
|
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang
mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium,
90Co, Tritium.
|
|
Nama : Marine
Pollutant
Arti : Polutan
laut.
Tindakan : Tidak
membuang limbah ke saluran air atau sungai
yang mengalir ke laut.
|
|
Nama : Infection
Substance
Arti : Bahan yang
mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari
pasien, tempat pengembangbiakan virus,
bakteri, tumbuhan atau hewan.
|
Alat yang
Tersedia di Laboratorium
Adapun peralatan eksperimen dalam Laboratorium Kimia antara lain dapat Anda
lihat pada
gambar berikut:
Alat
|
Fungsi
|
Erlenmeyer
|
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu digunakan.
|
Labu destilasi
|
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas
terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
|
Gelas Beaker
|
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat ciar.
|
Corong gelas
|
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang
menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong
digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain
dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada
bagian atas.
|
Corong bucher
|
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.
|
buret
|
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
|
Corong pisah
|
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi.
|
Labu ukur leher panjang
|
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.
|
Gelas ukur
|
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat
praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur
volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan
pipet volume.
|
kondensor
|
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah
tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
|
Filler (karet pengisap)
|
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang
telah disambungkan pada pipet ukur.
|
Pipet ukur
|
Untuk mengukur volume larutan
|
Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
|
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.
|
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan
jumlah kecil.
|
Pengaduk
|
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan
direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
|
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
|
Spatula plastik dan logam
|
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk
padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan
logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan
dengan logam dapat digunakan spatula logam.
|
Kawat nikrom
|
untuk uji nyala dari beberapa zat.
|
Pipa kapiler atau kaca kapiler
|
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan
digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
|
desikator
|
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator
yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
|
Indikator universal
|
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang
ada pada kotak kertas universal.
|
Gelas arloji
|
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.
|
Hot hands
|
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam
kondisi panas.
|
Kertas saring
|
Untuk menyaring larutan.
|
Kaki tiga
|
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
|
Kawat kasa
|
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
|
Rak tabung reaksi
|
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada
saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam
mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak
tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
|
penjepit
|
Untuk menjepit tabung reaksi.
|
Stirer dan batang stirer
|
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan.
Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus
listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
|
mortal dan pastle
|
Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/kristal.
|
Krusibel
|
Terbuat dari persolen dan bersifat inert,
digunakan untuk memanaskan logam-logam.
|
Evaporating dish
|
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan
larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
|
Klem dan statif
|
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
|
Ring
|
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses
pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
|
Clay triangle
|
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat
pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
|
Kacamata pengaman
|
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan
iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan
zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
|
Pemanas spiritus
|
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
|
Pemanas atau pembakar bunsen
|
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
|
Hot plate
|
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan
yang mudah terbakar.
|
Oven
|
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan
dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
|
D.
PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Dengan belajar ilmu kimia, kita
dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan
kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita
setiap hari, misalnya :
a) Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan
dalam tubuh. Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berasimilasi
dengan proses kimia. Tubuh kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak,
vitamin, yang keseluruhannya merupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan
gas karbondioksida, air dan enegri.
b) Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun,
pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik, obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan
bakar, cat, bumbu masak, alat-alat rumah tangga, bahkan berbagai jenis makanan
olahan, yang semuanya merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua
bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsung mengalami sentuhan kimia.
Manfaat Ilmu Kimia
1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Cabang kimia farmasi menyumbang banyak
jenis obat yang biasa digunakan dokter untuk terapi pada pasiennya. Kimia
radioaktif juga banyak dimanfaatkan sebagai pilihan dalam menyembuhkan berbagai
jenis penyakit.
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Penggunaan pupuk dan pestisida adalah
sebagian dari pemanfaatan kimia di bidang pertanian.
3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Mineral tambang, minyak bumi dan gas
alam memerlukan kajian kimia, baik dalam eksplorasi maupun pengolahannya.
4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Mempelajari struktur dan sifat senyawa
yang ada dalam mahluk hidup sangat
membantu pengembangan ilmu biologi.
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Contoh pemanfaatan kimia di bidang hukum
adalah uji struktur DNA pada berbagai kasus kriminal.
6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai
bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan
bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik
Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang
ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC),
lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia.
Peranan Ilmu
Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan
masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia. Sebagai contoh, masalah global dalam hal
lingkungan hidup dan krisis energi.
Bahan Bakar
Saat ini bahan
bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil.
Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil
terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar
tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif,
untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat
berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir,
geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang terbatas.
Teknologi Biogas
Ternak-ternak
dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang
berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan
di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas,
permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga
bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran
hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil
teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk
lampu
penerangan
maupun untuk memasak.
Program Langit Biru
Program Langit
Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat
dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang
yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu
penyebab polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu. Jenis
dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor jenis energi, jenis
kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin dan perawatan kendaraan tersebut.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari modul ini adalah sebagai berikut :
1.
Ilmu Kimia adalah ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang materi
yang meliputi struktur, susunan, sifat
dan perubahan materi serta enegri yang menyertainya. Perubahan materi tersebut
dapat juga menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungannya.
2.
Ilmu kimia
sebagai ilmu yang mempelajari
rekayasa materi, yaitu mengubah materi yang satu menjadi materi lain.
3.
Ilmu Kimia mencakup
sifat-sifat fisis serta sifat kimiadari materi
4.
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis
5.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat
langkah berikut :
· Karakterisasi
(pengamatan dan pengukuran )
· Hipotesis (
penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran
)
· Prediksi (
deduksi logis dari hipotesis )
·
Eksperimen ( pengujian atas semua hal)
6.
Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu
aspek penting yang harus diperhatikan
7.
Keselamata kerja
merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh para pekerja laboratorium agar
tidak membahayakan dirinya maupun orang lain
8.
Dengan belajar ilmu kimia, kita
dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan
kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita
setiap hari
9.
Ilmu kimia juga
berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh
seluruh dunia
LEMBARAN TES FORMATIF
1.
Apa yang dipelajari dalam ilmu kimia ?
2.
.Apa manfaatnya belajar kimia dan
kaitannya dengan karir masa depan ?
3.
Perkembangan kimia yang pesat mendorong
diadakannya berbagai penelitian tentang rekayasa materi (produk-produk
sintetis). Diantaranya adalah Detergen. Apakah penemuan detergen suatu
permasalahan kimia (global)?
4.
Jika anda ingin melakukan penjernihan air
sungai yang keruh dan berbau tentukan :
a. Penemuan
Masalah
b. Perumusan
Masalah
c. Pengamatan
d. Perumusan
Hipotesis
e. Melakukan
Eksperimen
f. Laporan
5. Sebutkan 5
faktor yang harus diperhatikan selama kerja di dalam laboratorium!
KUNCI
JAWABAN
1. Yang dipelajari dalam ilmu kimia adalah tentang materi
(susunan, struktur, sifat, perubahan materi serta energi yang menyertai
perubahan energi) dan rekayasa materi (mengubah suatu materi menjadi materi
lain yang lebih berguna) (10)
2. Manfaat belajar kimia dan karir masa depan :
a. Manfaat belajar kimia:
Memberikan pemahaman yang lebih
baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya.
Untuk mengubah bahan alam menjadi
produk yang lebih berguna
Terbentuknya sikap ilmiah : setiap
mempelajari ilmu kimia senantiasa berhadapan dengan masalah dan berusaha
memecahkannya secara sistematis ( 15 )
b. Karir masa depan : Belajar ilmu kimia
mempunyai peluang yang sangat besar untuk berkarir dimasa depan karena ilmu
kimia berkembang cukup pesat seiring ditemukannya produk-produk baru dan ilmu
kimia memliki peran strategis bagi perkembangan ilmu lain, sehingga seseorang
dengan berpengetahuan ilmu kimia keberadaannya sangat diperlukan. (15)
3. Detergen merupakan masalah lingkungan karena sisa
detergen tidak biodegraedibel (tidak dapat diurai oleh mikroorganisme) (10)
4. Penjernihan air sungai
1) Penemuan Masalah
“ Air sungai terlihat keruh, kuning dan
berbau ( tidak dapat digunakan untuk minum, mandi bahkan untuk mencuci
sekalipun “ (5)
2) Perumusan Masalah
“ Bagaimana agar air sungai tersebut dapat
digunakan untuk mencuci “ ? (5)
3) Pengamatan
Mengamati keadaan air seperti : warna,
kekeruhannya dan baunya (5)
4) Perumusan Hipotesis
Menyaring dengan menggunakan saringan (5)
5) Melakukan Eksperimen
Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan
dan merancang peralatan eksperimen (bilamana hasil eksperimen tidak memuaskan
dilakukan eksperimen alternative sampai hasilnya memuaskan ) (5)
6) Laporan
Laporan hasil percobaan penyaringan air sungai
Jenis saringan
|
Keadaan air sungai
|
Hasil penyaringan
|
Pasir
|
Keruh, kuning, coklat
|
Air tetap kuning
|
Ijuk
|
Keruh, kuning, coklat
|
Air agak keruh
|
Kapas
|
Keruh, kuning, coklat
|
Jernih
|
Kesimpulan : berdasarkan percobaan diatas
kapas merupakan saringan yang lebih efektif dibandingkan pasir dan ijuk untuk
menjernihkan air keruh. (5)
5. Lima faktor yang harudiperhatikan memasuki laboraturium
1) Mengenakan
jas lab dan penutup hidung untuk menghindari zat yang berbahaya.
2) Hati-hati
dalam membawa dan menggunakan alat laboratorium
3) Mengarahkan
mulut tabung menjauhi badan jika memanaskan senyawa kimia
4) Mencuci
tangan setelah selesai praktikum
5) Mematuhi tata tertib lab (20)
DAFTAR PUSTAKA
Bastomi, Suwaji.
2011. Kimia SMA Kelas X. Semarang: Erlangga
K, RM Ismunandar. 2009. Kimia SMA Kelas X Semester 1 & 2
: Dahara
Prize.
Lukman, Cecilia. 2009. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : PT. Widyadara
Grolier Internasional Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar