Selasa, 21 Maret 2017

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
Teori Dasar, Proses, Model Kurikulum dan Pembelajaran

Description: C:\Users\Vandri\Documents\Documents Vironi\Pend Lingkungan Hidup\Logo_UKI.jpg

Disusun Oleh :
Ratih Monica Sitorus (1516150004)
Vironi Tio Lasminar (1516150005)
Fenny Maria (1516150006)

Dosen Pengampu :
Leony Sanga Lamsari Purba, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan  makalah tentang “MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu, membimbing, dan memberi petunjuk, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga berterima kasih kepada teman-teman Mahasiswa/i UKI  khususnya Mahasiswa/i FKIP-KIMIA angkatan 2015 yang telah memberikan masukan positif mengenai tugas tersebut.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, karena pengetahuan yang kami miliki saat ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 16 Maret 2017

Penyusun




DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
BAB I   PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 35









BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, proses belajar mengajar di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA masih menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru, dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Siswa-siswi hanya mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan tanpa memahami secara mendalam dari materi yang diajarkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan siswa. Sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Tujuan dari pembelajaran bukan hanya penguasaan materi pelajaran saja, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa. Saat ini banyak pengajar, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya tidak bisa mencapai tujuan/kompetensi yang ditentukan.  Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika para pendidik paham dan mengetahui model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.  Komponen ini merupakan satu kesatuan yang akan mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan karakteristik siswa-siswi. Dengan melakukan perubahan cara  pembelajaran di  sekolah,  diharapkan  para praktisi pendidikan utamanya para guru memiliki komitmen yang tinggi untuk mempersiapkan masa depan kehidupan dan penghidupan bagi peserta didiknya. Dengan demikian  berarti  pendidikan  persekolahan  akan  banyak  memberikan  konstribusi dalam mempersiapkan orang-orang yang diduga akan mampu bertahan menghadapi  tantangan  kehidupan  dan  penghidupan  di  masa  mendatang yang tentunya berkualitas.
       

1.
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini akan dibahas tentang beberapa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Apabila semuanya diaplikasikan  secara tepat  dan bergantian akan  menciptakan  kondisi yang kondusif, menyenangkan. Dengan demikian, pendidikan persekolahan akan dapat merealisasikan misinya dalam menjadikan peserta didik sebagai warga masyarakat sekaligus  warga  negara yang kompeten, cerdas, terampil dan berkarakter sesuai nilai-nilai luhur budaya  bangsanya.
B.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Definisi dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  2. Ciri-ciri dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  3. Manfaat dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  4. Kelemahan dan kelebihan dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran

  1. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini yaitu :
  1. Mengetahui definisi dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  2. Mengetahui ciri-ciri dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  3. Mengetahui manfaat dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
  4. Mengetahui  kelemahan dan kelebihan dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran


2.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  MODEL PEMBELAJARAN
1. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang yang disyaratkan. Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013: 46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menurut Joice& Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Sedangkan Istarani (2011: 1) model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajaryang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar.

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Ciri-ciri Model Pembelajaran yaitu :
a.       Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
b.      Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas misalnya model synectic yang tujuannya untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.

3.
c.       Memiliki bagian-bagian model pelaksanaan, yaitu urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung.
d.      Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut dampak penggiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
e.       Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Menurut Amri (2013: 34) model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu:
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

3. Manfaat Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di dalam kelas. Dengan melihat beberapa ciri khusus dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar, guru harus menentukan model pembelajaran yang akan digunakan. Jadi intinya menentukan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu modal untuk sukses dalam pembelajaran.
Dengan model pembelajaran, guru dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan pola, tujuan, tingkah laku, lingkungan dan hasil belajar yang direncanakan. Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan tepat sesuai dengan mata pelajarannya.

4.
4.  Macam-macam dan Langkah-langkah Model Pembelajaran

1.    Model Pembelajaran Langsung
Sintaknya :
No.
Langkah-langkah
Peran Guru
1.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran dan memotivasi siswa
2.
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau memberi informasi tahap demi tahap
3.
Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
4.
Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik
5.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, khusus penerapan pada situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

2. Model Pembelajaran Kooperatif
1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
6
Memberi penghar-gaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
1
Langkah 1
Guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal (paling sering menggunakan model pembelajaran langsung,
2
Langkah 2
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis kelamin, atau lainnya).
3
Langkah 3
Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling bantu membantu untuk memperdalam materi yang sudah diberikan)
4
Langkah 4
Guru memberikan tes individual, masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling bantu membantu diantara anggota kelompok.
5
Langkah 5


Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis (cara penilaian akan dijelaskan di akhir bab ini)

4. Model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw



7.
5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share
      Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
      Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
      Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
      Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
      Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
      Guru memberi kesimpulan
      Penutup

8.
6.     Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu :
Review :  Dengan cara mengulah ulang mata   pelajaran yang lalu, membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.
Pengembangan : Penyajian ide baru atau perluasan  konsep matematika yang  terdahulupenjelasan tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh kongkret yang sifatnya piktoral dan simbolik.
Latihan Terkontrol :  Siswa merespon soal,  guru mengamati,  belajarnya kooperatf
Seatwork : Siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep
Pekerjaan Rumah : Tugas membuat pekerjaan  rumah.

7. Langkah-langkah model pembelajaran Penemuan Terbimbing 
                        Langkah yang ditempuh  oleh guru dalam pembelajaran    adalah sebagai berikut :
    • Merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
    • Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang di perlukan. ·  Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi analisis yang dilakukan
    • Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh guru.
    • Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.
    • Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan.  

8. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah



9.
Fase
Indikator
Kegiatan Guru
1
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai  dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

9. Langkah-langkah Model pembelajaran Problem posing
Prinsipnya : mewajibkan siswa unt mengjukn soal sndiri melalui belajar soal secara mandiri.
Sintaknya:
a.       guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan.
  b.      memberikn latihan soal secukupnya.
c.       siswa mengajukan soal yang menantang
d.      pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal temuan di depan kelas.
e.       guru memberikan tugas rumah secara individual
10.
10Langkah-langkah Model pembelajaran TGT
      Beri informasi secara klasikal
      Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen)
    Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)
      Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
      Beri soal untuk dilombakan
     Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

11. Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
syarat (siswa)
a.      Memlki prasyarat untk mngrjakn soal tsb.
b.      Belum tahu cara pmchan soal tsb.
c.      Soal terjangkau
d.      Siswa mau dan berkehendak untk menyelesaikan soal tsb
      Langkah guru
a.       Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
b.      Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c.       Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar persyaratan soal sbgai problem.
d.      Siswa di pandu guru menyelesaikan soal. 

12. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
1. Konstruktivisme
  Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
  Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. Inquiri (menemukan)
         Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
         Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
11.
3.Questioning (bertanya)
       Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
       Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (masyarakat belajar)
      Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
      Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
      Tukar pengalaman
      Berbagi ide
5. Modeling  (pemodelan)
      Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
6. Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)
         Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
         Penilaian produk (kinerja)
         Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
7. Reflection (refleksi)
         Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
         Mencatat apa yang telah dipelajari

5.   Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran


A.  Model Pembelajaran Kontekstual
1.      Kelebihan model pembelajaran kontekstual :
·         Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
·         Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.

12.
2.      Kekurangan model pembelajaran kontekstual :
·         Guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide – ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi – strategi mereka sendiri untuk belajar.
B.  Model Pembelajaran Kooperatif
1.      Kelebihan model pembelajaran kooperatif :
·         Saling ketergantungan yang positif
·         Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu
·         Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas
2.      Kekurangan model pembelajaran kooperatif :
·         Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikran dan waktu
·         Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai
·         Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas.
·         Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang,
C.  Model Pembelajaran Terpadu
1.      Kelebihan model pembelajaran terpadu :
·         Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
·         Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
·         Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.

13.
2.      Kekurangan model pembelajaran terpadu :
·         Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas,  memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal,  rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
·         Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif  baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
·         Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
D.  Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
1.      Kelebihannya yaitu :
·         Membuat siswa lebih aktif
·         Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
·         Menimbulkan ide-ide baru
2.      Kekurangannya yaitu :
·         Model pembelajaran problem based learning biasa dilakukan secara berkelompok membuat siswa yang malas semakin malas
·         Siswa merasa guru tidak pernah menjelaskan karena model pembelajaran ini menuntut siswa yang lebih aktif
·         Membutuhkan banyak waktu dan pendanaan
·         Sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru untuk menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir anak
·         Pembelajaran berdasarkan masalah memerlukan berbagai sumber untuk memecahkan masalah, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

E.     Model Examples Non Examples
1.      Kelebihan model example non example :
·         Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

14.
·         Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
·         Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
2.      Kekurangan model example non example :
·         Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
·         Memakan waktu yang lama.

F.  Model Pembelajaran Jigsaw
1.      Kelebihan pembelajaran tipe Jigsaw :
·         Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar matematika.
·         Ruang lingkup dipenuhi ide-ide yang bermanfaat dan menarik untuk di diskusikan.
·         Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pemahaman pembelajaran materi untuk dirinya sendiri dan orang lain.
·         Meningkatkan kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan.
2.      Kelemahan pembelajaran tipe Jigsaw :
·         Kondisi kelas yang cenderung ramai karena perpindahan siswa dari kelompok satu ke kelompok lain.
·         Dirasa sulit meyakinkan untuk berdiskusi menyampaiakn materi pada teman jika tidak punya rasa percaya diri.
·         Kurang partisipasi beberapa siswa yang mungkin masih bergantung pada teman lain, biasanya terjadi dalam kelompok asal.

B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
            1. Definisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses  yang  sifatnya  masih  sangat  umum,  di  dalamnya  mewadahi,  menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

15.
2.      Karakteristik (Ciri-ciri Khusus) Pendekatan Pembelajaran
a.                   Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang beragam.
b.                  Peserta didik berpartisipasi aktif,  baik secara individu maupun kelompok.
c.                   Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuh kembangkan potensinya.
d.                  Interaksi yang terbangun  selama proses pembelajaran menunjukkan terjadinya komunikasi multi arah dengan menggunakan berbagai maeam sumber belajar, metode, media, dan strategi pembelajaran.
e.                   Selama proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin. Sebagai fasllitator, guru memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dengan menyediakan berbagai sarana yang diperlukan. Sebagai pembimbing, guru selalu mengajak dan mendorong peserta didik untuk belajar serta menawarkan bantuan pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Sedangkan sebagai pemimpin, guru menunjukkan arah kepada peserta didiknya yang melakukan hal-hal kurang baik.

3. Manfaat Pendekatan Pembelajaran
Manfaat pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
1.      Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2.      Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3.      Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4.      Mendiaknosis masalah-masalah belajar  yang timbul, dan
5.      Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

                  4. Jenis juga Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pembelajaran
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru Teacher Centered Approach atau Pendekatan Expository
Pendekatan  Expository atau Teacher Centered Approach  menekankan  pada penyampaian  informasi  yang disampaikan pengajar kepada pembelajar.
16.
            Melalui pendekatan ini pengajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan ini lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami pembelajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah pembelajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
·         Adanya dominasi pengajar dalam pembelajaran,
·         Bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi pembelajar,
·         Materi lebih cenderung  bersifat informasi,
·         Terbatasnya sarana pembelajaran.
Kelebihan dan kelemahan penggunaan pendekatan Teacher Centered Approach
r  Kelebihan
1.  Pengajar dapat menyampaikan  bahan  belajar  sampai  tuntas  sesuai   dengan  rencana  yang  sudah ditentukan.
2.  Bahan  belajar  yang  diperoleh  warga  belajarnya  sifatnya  seragam  yaitu diperoleh dari satu sumber.
3. Melatih pembelajar untuk menangkap, menafsirkan materi yang  disampaikan  oleh  sumber  belajar.
4.  Target  materi  pembelajaran  yang  perlu disampaikan  mudah  tercapai.
r  Kelemahan dari pendekatan ini :
1. Pembelajaran terlalu berpusat kepada pengajar sehingga terjadi pendominasian kegiatan oleh pengajar yang mengakibatkan  kreatifitas  warga  belajar  terhambat.
2.  Sulit mengetahui taraf pemahaman pembelajar tentang materi yang   sudah diberikan, karena dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.

Struktur  pendekatan   yang  berorientasi  kepada  guru/lembaga   pendidikan divisualisasikan,   sebagai  berikut :
17.
2.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa Student Centered Approach atau biasa disebut Pendekatan Inquiry
Istilah  Inquiry  mempunyai  kesamaan  konsep  dengan  istilah  lain  seperti Discovery,  Problem  solving  dan  Reflektif  Thinking.  Semua  istilah  ini  sama  dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk dapat  belajar  melalui  kegiatan  pengajuan  berbagai  permasalahan  secara  sistimatis, sehingga  dalam  pembelajaran  lebih  berpusat  pada  keaktifan  pembelajar. Dalam kegiatan  pembelajaran  dengan  menggunakan  pendekatan  Inquiry,  pengajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada pembelajar untuk  mencari  dan  menemukannya  sendiri  dengan  menggunakan  berbagai  cara pendekatan  masalah.  Sebagaimana  dikemukakan  oleh  Bruner  bahwa  landasan  yang mendasari  pendekatan  inquiry  ini  adalah  hasil  belajar  dengan  cara  ini  lebih  mudah diingat, mudah ditransfer oleh pembelajar. Pengetahuan dan kecakapan pembelajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena pembelajar merasa puas atas penemuannya sendiri. Pendekatan  Inquiry  ditujukan  kepada  cara  belajar  yang  menggunakan  cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis.  Warga  belajar  dituntut  untuk dapat  mengungkapkan  sejumlah  pertanyaan  secara  sistimatis  terhadap  objek 

18.
yang dipelajarinya  sehingga  ia  dapat  mengambil  kesimpulan  dari  hasil  informasi  yang diperolehnya. Peran pengajardalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan pembelajar dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien,, sehingga dapat  membentuk  pengalaman  belajar  yang  bermakna.
Kelebihan dan kelemahan
r  Kelebihan
Apabila  pendekatan  ini  digunakan  dalam  kegiatan  pembelajaran  maka banyak kelebihan  yang diperoleh, diantaranya yaitu :
·         Menumbuhkan situasi keakraban diantara pembelajar, karena diberi kesempatan untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan.
·         Membiasakan  berfikir  sistimatis  dan  analitis  dalam  mengajukan  hipotesis  dan pemecahan masalah.
·         Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau data  yang diperoleh.
·         Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran.
·         Dapat menambah wawasan bagi pembelajar dan pengajarkarena terjadi saling tukar pengalaman.
r  Kelemahan
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan  dan kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka  tujuan pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh beberapa orang pembelajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat.
Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar  dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan pembelajar supaya mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan  potensi yang sudah dimilikinya.

19.
Struktur  pendekatan   yang  berorientasi   kepada  guru/lembaga   pendidikan divisualisasikan, sebagai  berikut :

C.  STRATEGI PEMBELAJARAN
            1. Definisi Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih akan tim basket akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan

20.
hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.

2.  Ciri-ciri  Strategi Pembelajaran
a.       Setiap tahapan  kegiatan memungkinkan penggunaan berbagai macam surnber belajar, metode, dan media pembelajaran.
b.      Selama  proses  pembelajaran  mencerminkan kegiatan  belajar  yang  beragam, baik secara individu maupun kelompok.
c.       Dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar bekerja sama dan saling tukar-menukar pengalaman.
d.      Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memberikan pengalaman belajar (learning experiences) yang bermakna bagi peserta didik dalam bersikap. Utamanya kemauan dan keberaniannya untuk menjadi pernbicara sekaligus pendengar yang baik.
e.       Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memungkinkan bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan  kemampuannya  dalam  berpikir  secara  kritis,  kreatif, inovatif, dan produktif.
f.       Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memotivasi peserta didik untuk mengkaji lebih jauh bahan-bahan yang telah dan sedang dipelajari.
g.      Dalam proses pembelajaran peserta didik memperoleh berbagai rnacam fasilitas belajar  untuk melakukan kegiatan praktik dan latihan.
h.      Dalam  proses  pembelajaran  peserta  didik  memperoloeh  kesempatan  untuk berdialog dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar (fisik dan sosial) secara bebas

  1. Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar menurut Robert M Gagnedalam Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar diharapkan akan ada hasil berupa:
21.
  1. Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektual siswa di mata pihak lain.
  2. Berkembangnya kemampuan kognitif siswa : kemampuan tentang mengatur cara belajar dan berpikir seseorang.
  3. Bertambahnya kemampuan informasi verbal : kemampuan menyerap pengetahuan danarti informasi.
  4. Meningkatnya keterampilan motorik : kemampuan yang erat kaitannya dengan keterampilan fisik.
  5. Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik : kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaandari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa.

Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru:
1.      Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Keunggulan / Kelebihan Strategi Ekspositori
-          Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

22.
-          Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
-          Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
-          Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Kelemahan Strategi Ekspositori
Disamping memiliki keunggulan, strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
-          Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
-          Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
-          Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
2.      Strategi pembelajaran inquiry
Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
23.
Keunggulan / Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Metode pembelajaran inkuiri merupakan strategi belajar yang banyak dianjurkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
-          Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
-          Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
-          Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran inquiry juga mempunyai kelemahan, di antaranya yaitu:
-          Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
-          Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
-          Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
-          Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
3.      Strategi pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Di dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri utama :

24.
-          Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
-          Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
-          Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
 Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
-          Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
-          Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi siswa.
 -          Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
  -          Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
  -          Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
·         Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

25.
-          Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
-          Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
-          Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
4.      Strategi pembelajaran kontekstual /Contextual Teaching Learning
Contoxtual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.  Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya (questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (learning komunity), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (autentic assement).
·         Kelebihan
-          Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
-          Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
26.
Kelemahan
-          Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual berlangsung.
-          Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas yang kurang kondusif.
-          Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

D.  METODE PEMBELAJARAN
            1.Definisi Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan guru untuk melaksanakan rencana yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis. Jika strategi pembelajaran masih bersifat konseptual maka metode pembelajaran sudah bersifat praktis untuk diterapkan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

27.
2.   Ciri-ciri Metode Pembelajaran
a.                   Memungkinkan terciptanya kondisi yang kondusif selama proses pembelajaran.
b.                  Memberikan  kemudahan  bagi  peserta  didik  dalarn  mempelajari  bahan  ajar selama proses pembelajaran.
c.                   Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
d.                  Memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang mencakup segenap potensi dalam dirinya secara seimbang.
e.                   Memungkinkan  peserta didik untuk melakukan refleksi secara bebas terhadap pengalaman belajar yang diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar (fisik dan sosial).
f.                   Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian peserta didik, utamanya sikap terbuka, demokratis, disiplin, tanggung-jawab, dan toleran serta komitmen terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya.

3.   Manfaat Metode Pembelajaran

1.       Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan baik.
2.       Guru dapat mengetahui lebih dari satu metode pembelajaran.
3.       Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas.
4.       Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
5.       Kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.

4.   Jenis-jenis juga Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran
Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran.
A.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini

28.
senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
Ø  Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah
r  Kelebihan
a.       Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan su-ara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b.      Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
c.       Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
r  Kelemahan
a.       Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
b.      Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
c.       Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

29.
B.     Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
r  Kelebihan
a.       Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b.      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c.       Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
r  Kelemahan
a.       Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b.      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c.       Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.


30.
C.    Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
r  Kelebihan
a.       Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
b.      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c.       Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
r  Kelemahan
a.   Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b.   Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c.   Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
D.    Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk me-mahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pem-belajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.


31.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
r  Kelebihan
1.      Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2.      Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3.      Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4.      Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
5.      Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
r  Kelemahan
1.      Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
2.      Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3.      Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

E.  TEKNIK PEMBELAJARAN
            1. Definisi Teknik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode.
Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran
32.
Contoh: penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya sedikit, pada kelas yang jumlah siswanya sedikit akan lebih baik menggunakan teknik diskusi tergantung siswa yang aktif dan pasif, dalam hal ini guru dapat berganti teknik sesuai koridor dan metode yang sama.

                         2.  Jenis-jenis juga Kelebihan dan Kelemahan Teknik Pembelajaran
1.      Berpikir-Berpasangan-Berbagi
Siswa diberi pertanyaan untuk dipikir sendiri kerang lebih 5 menit, kemudian diminta untuk mendiskusi kan dengan teman sebelahnya. Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk menyampaikan pendapatn
      Kelebihan: Seluruh siswa  dituntut untuk berpikir
      Kelemahan: Tidak semua siswa dapat menyampaikan pendapatnya.
2.      Kolaborasi belajar kelompok
 kelompok di bentuk ketua dan penulis. Setelah itu diberi tugas untuk dibahas   tugas ini berupa pkerjaan rumah hasilnya dibuat berupa makalah atau catatan singkat.
       Kelebihan: Siswa dapat bertukar pikiran antar sesame.
       Kelemahan: Tidak semua siswa aktif dalam diskusi
3.      Siswa yang dipimpin sesi tinjawan
              Pengajar hanya bertindak sebagai narasumber dan fasilistor kelompok kelompok   kecil siswa diminta untuk mendiskusikan hal hal yang kurang dipahami dengan  mengajukan pertanyaan pertanyaan.
      Kelebihan: Siswa dapat meningkatkan pemahaman pada suatu materi.
      Kelemahan: Hanya sebagian siswa yang aktif.
4.      Debat
           Diskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan isu yang dikontrofersialkan sehingga terjadi pendapat pendapat yang berbeda dari siswa.
      Kelebihan: Siswa berani mengumgkapkan pendapat
      Kelemahan: Siswa yang sebagai audien bersikap pasif.
33.

BAB III

PENUTUP


A.    KESIMPULAN

Perencanaan pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dan siswa dalam mengkreasi, menata, dan mengorganisasi pembelajaran sehingga memungkinkan peristiwa belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar.  Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses  yang  sifatnya  masih  sangat  umum,  di  dalamnya  mewadahi,  menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan guru untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

B.     SARAN

Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran agar dapat mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam  upaya  memberikan pengajaran kepada anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.
34.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran : Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Uno, B. Hamzah.  2014.  Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

















35.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar