MODEL,
PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
Teori Dasar,
Proses, Model Kurikulum dan Pembelajaran
Disusun
Oleh :
Ratih Monica
Sitorus (1516150004)
Vironi Tio
Lasminar (1516150005)
Fenny Maria
(1516150006)
Dosen Pengampu :
Leony
Sanga Lamsari Purba, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkat dan KaruniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tentang “MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN”
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu,
membimbing, dan memberi petunjuk, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami
juga berterima kasih kepada teman-teman Mahasiswa/i UKI khususnya Mahasiswa/i FKIP-KIMIA angkatan
2015 yang telah memberikan masukan positif mengenai tugas tersebut.
Tak
ada gading yang tak retak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, karena pengetahuan yang kami miliki saat ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta,
16 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 35
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, proses belajar mengajar di sekolah baik SD, SMP,
maupun SMA masih menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan
kegiatan guru, dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta
didiknya. Siswa-siswi hanya mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan tanpa memahami
secara mendalam dari materi yang diajarkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya
interaksi antara guru dan siswa. Sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi
antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan.
Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi
menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat
dengan guru yang mengajar.
Tujuan
dari pembelajaran bukan hanya penguasaan materi pelajaran saja, akan tetapi
proses untuk mengubah tingkah laku siswa. Saat ini banyak pengajar, dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya tidak bisa mencapai tujuan/kompetensi
yang ditentukan. Proses pembelajaran
akan berjalan efektif jika para pendidik paham dan mengetahui model,
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Komponen ini merupakan satu kesatuan yang
akan mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan
karakteristik siswa-siswi.
Dengan melakukan perubahan cara pembelajaran di sekolah, diharapkan para
praktisi pendidikan utamanya
para guru memiliki
komitmen yang tinggi
untuk mempersiapkan masa depan kehidupan dan penghidupan bagi peserta didiknya.
Dengan demikian berarti pendidikan persekolahan
akan
banyak
memberikan
konstribusi
dalam mempersiapkan orang-orang yang diduga akan mampu bertahan
menghadapi tantangan kehidupan dan penghidupan
di
masa
mendatang
yang tentunya berkualitas.
1.
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini akan dibahas tentang
beberapa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Apabila semuanya diaplikasikan secara tepat dan bergantian akan
menciptakan kondisi yang kondusif, menyenangkan.
Dengan demikian, pendidikan
persekolahan akan dapat
merealisasikan misinya dalam menjadikan peserta didik sebagai warga masyarakat
sekaligus warga negara yang kompeten, cerdas, terampil dan
berkarakter sesuai nilai-nilai luhur budaya bangsanya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
- Definisi dari
model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
- Ciri-ciri
dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
- Manfaat
dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
- Kelemahan
dan kelebihan dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran
- TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini yaitu :
- Mengetahui
definisi dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
- Mengetahui
ciri-ciri dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran
- Mengetahui
manfaat dari model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
- Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari model,
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
2.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. MODEL
PEMBELAJARAN
1. Definisi Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model tersebut merupakan pola
umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang
harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-tahapan, prinsip-prinsip
reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang yang disyaratkan. Menurut Arends
(dalam Suprijono, 2013: 46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang
digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menurut
Joice& Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) model pembelajaran adalah suatu pola
atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar
di kelasnya. Sedangkan Istarani (2011: 1) model pembelajaran adalah seluruh
rangkaian penyajian materi ajaryang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Ciri-ciri Model Pembelajaran yaitu :
a. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.
b. Dapat dijadikan
pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas misalnya model synectic yang tujuannya untuk memperbaiki kreativitas dalam
pelajaran mengarang.
3.
c. Memiliki bagian-bagian model pelaksanaan, yaitu urutan
langkah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung.
d. Memiliki dampak
sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut dampak penggiring,
yaitu hasil belajar jangka panjang.
e. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional)
dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Menurut
Amri (2013: 34) model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki empat ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
yaitu:
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana
siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
3. Manfaat Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di dalam
kelas. Dengan melihat beberapa ciri khusus dan karakteristik model pembelajaran
tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sebelum mengajar, guru harus
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan. Jadi intinya
menentukan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu modal untuk
sukses dalam pembelajaran.
Dengan model pembelajaran, guru dapat melaksanakan proses pembelajaran
sesuai dengan pola, tujuan, tingkah laku, lingkungan dan hasil belajar yang
direncanakan. Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan
tepat sesuai dengan mata pelajarannya.
4.
4.
Macam-macam dan Langkah-langkah Model
Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Langsung
Sintaknya :
No.
|
Langkah-langkah
|
Peran Guru
|
1.
|
Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan mempersiapkan siswa
|
Guru menjelaskan TPK, informasi
latar belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran dan memotivasi siswa
|
2.
|
Mendemonstrasikan pengetahuan
atau keterampilan
|
Guru mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar, atau memberi informasi tahap demi tahap
|
3.
|
Membimbing pelatihan
|
Guru merencanakan dan memberi
bimbingan pelatihan awal
|
4.
|
Menelaah pemahaman dan
memberikan umpan balik
|
Guru mengecek apakah siswa
telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik
|
5.
|
Memberikan kesempatan untuk
pelatihan dan penerapan
|
Guru mempersiapkan kesempatan
melakukan pelatihan lanjutan, khusus penerapan pada situasi kompleks dalam
kehidupan sehari-hari.
|
2. Model Pembelajaran Kooperatif
1
|
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif
dan kreatif
|
2
|
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi
kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
|
3
|
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok
|
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien
|
4
|
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
|
Guru membimbing kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok
|
6
|
Memberi penghar-gaan
|
Guru mencari cara-cara untuk
menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok
|
3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
1
|
Langkah 1
|
Guru
menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal (paling sering
menggunakan model pembelajaran langsung,
|
2
|
Langkah 2
|
Guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 – 6
siswa yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis kelamin, atau
lainnya).
|
3
|
Langkah 3
|
Dilanjutkan
diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling bantu membantu untuk
memperdalam materi yang sudah diberikan)
|
4
|
Langkah 4
|
Guru
memberikan tes individual, masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling
bantu membantu diantara anggota kelompok.
|
5
|
Langkah 5
|
Guru
memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan
individual dari skor dasar ke skor kuis (cara penilaian akan dijelaskan di
akhir bab ini)
|
4. Model
pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
7.
5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share
• Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
• Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
• Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
• Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya
• Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
• Guru memberi kesimpulan
• Penutup
8.
6. Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu :
Review : Dengan cara mengulah ulang mata pelajaran yang lalu, membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.
Pengembangan : Penyajian ide
baru atau perluasan konsep matematika yang terdahulu, penjelasan
tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh kongkret yang sifatnya piktoral dan
simbolik.
Latihan Terkontrol : Siswa merespon soal, guru mengamati, belajarnya kooperatf
Seatwork : Siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep
Pekerjaan Rumah : Tugas membuat pekerjaan rumah.
7. Langkah-langkah model pembelajaran Penemuan Terbimbing
Langkah yang ditempuh oleh guru dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Merumuskan masalah yang
diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
- Dari data yang diberikan
guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data
tersebut. Bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang di perlukan. · Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi
analisis yang dilakukan
- Konjektur yang telah
dibuat siswa, diperiksa oleh guru.
- Apabila telah diperoleh
kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya
diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.
- Sesudah siswa menemukan apa
yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal
tambahan.
8. Langkah-langkah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
9.
Fase
|
Indikator
|
Kegiatan Guru
|
1
|
Orientasi siswa kepada masalah
|
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat
aktif dan kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
|
2
|
Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
|
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
|
3
|
Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok
|
Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
|
4
|
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
|
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
|
5
|
Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
|
9. Langkah-langkah Model pembelajaran Problem
posing
Prinsipnya : mewajibkan siswa unt mengjukn soal sndiri melalui belajar soal secara mandiri.
Sintaknya:
a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan.
a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan.
b. memberikn latihan soal secukupnya.
c. siswa mengajukan soal yang
menantang
d. pertemuan berikutnya, guru
menyuruh siswa menyajikan soal temuan di depan kelas.
e. guru memberikan tugas rumah
secara individual
10.
10. Langkah-langkah Model pembelajaran TGT
• Beri informasi secara klasikal
• Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen)
• Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan
kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)
• Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
• Beri soal untuk dilombakan
• Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus sampai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
11. Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
syarat (siswa)
a. Memlki prasyarat untk mngrjakn soal tsb.
b. Belum tahu cara pmchan soal tsb.
c. Soal terjangkau
d. Siswa mau dan berkehendak untk menyelesaikan
soal tsb
Langkah guru
a. Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
b. Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c. Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar persyaratan soal sbgai
problem.
d. Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
12. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
1. Konstruktivisme
• Membangun
pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
• Pembelajaran
harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. Inquiri (menemukan)
• Proses
perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
• Siswa
belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
11.
3.Questioning (bertanya)
• Kegiatan
guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
• Bagi siswa
yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (masyarakat belajar)
• Sekelompok orang yang terikat
dalam kegiatan belajar
• Bekerjasama dengan orang lain
lebih baik daripada belajar sendiri
• Tukar pengalaman
• Berbagi ide
5. Modeling (pemodelan)
• Proses penampilan suatu contoh
agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
6. Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)
• Mengukur
pengetahuan dan keterampilan siswa
• Penilaian
produk (kinerja)
• Tugas-tugas
yang relevan dan kontekstual
7. Reflection (refleksi)
• Cara
berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
• Mencatat apa
yang telah dipelajari
5. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran
A. Model Pembelajaran Kontekstual
1. Kelebihan model pembelajaran kontekstual :
·
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
·
Pembelajaran lebih produktif dan mampu
menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL
menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri.
12.
2. Kekurangan model pembelajaran kontekstual :
·
Guru lebih intensif dalam membimbing
karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi.
Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa.
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide – ide dan mengajak siswa agar
dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi – strategi mereka
sendiri untuk belajar.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Kelebihan model pembelajaran
kooperatif :
·
Saling ketergantungan yang positif
·
Adanya pengakuan dalam merespon
perbedaan individu
·
Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan
pengelolaan kelas
2. Kekurangan model pembelajaran
kooperatif :
·
Guru harus mempersiapkan pembelajaran
secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikran dan waktu
·
Agar proses pembelajaran berjalan dengan
lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai
·
Selama kegiatan diskusi kelompok
berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas.
·
Saat diskusi kelas, terkadang didominasi
oleh seseorang,
C. Model Pembelajaran Terpadu
1. Kelebihan model pembelajaran terpadu
:
·
Materi pelajaran menjadi dekat dengan
kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
·
Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan
hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
lainnya.
·
Dengan bekerja dalam kelompok, siswa
juga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan
psikomotorik, selain aspek kognitif.
13.
2. Kekurangan model pembelajaran terpadu
:
·
Aspek Guru: Guru harus berwawasan
luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang
handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi.
·
Aspek peserta didik: Pembelajaran
terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif baik,
baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
·
Aspek sarana dan sumber pembelajaran:
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup
banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
D. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Kelebihannya yaitu :
·
Membuat siswa lebih aktif
·
Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
·
Menimbulkan ide-ide baru
2. Kekurangannya yaitu :
·
Model pembelajaran problem based
learning biasa dilakukan secara berkelompok membuat siswa yang malas semakin
malas
·
Siswa merasa guru tidak pernah
menjelaskan karena model pembelajaran ini menuntut siswa yang lebih aktif
·
Membutuhkan banyak waktu dan pendanaan
·
Sangat memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru untuk menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya
sesuai dengan tingkat berpikir anak
·
Pembelajaran berdasarkan masalah
memerlukan berbagai sumber untuk memecahkan masalah, merupakan kesulitan
tersendiri bagi siswa.
E. Model Examples Non
Examples
1. Kelebihan model example non example :
·
Siswa lebih kritis dalam menganalisa
gambar.
14.
·
Siswa mengetahui aplikasi dari materi
berupa contoh gambar.
·
Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya.
2. Kekurangan
model example non example :
·
Tidak semua materi dapat disajikan dalam
bentuk gambar.
·
Memakan waktu yang lama.
F. Model Pembelajaran Jigsaw
1. Kelebihan pembelajaran tipe Jigsaw :
·
Kelompok kecil memberikan dukungan
sosial untuk belajar matematika.
·
Ruang lingkup dipenuhi ide-ide yang
bermanfaat dan menarik untuk di diskusikan.
·
Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pemahaman pembelajaran materi untuk dirinya sendiri dan orang lain.
·
Meningkatkan kerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan.
2. Kelemahan pembelajaran tipe Jigsaw :
·
Kondisi kelas yang cenderung ramai
karena perpindahan siswa dari kelompok satu ke kelompok lain.
·
Dirasa sulit meyakinkan untuk berdiskusi
menyampaiakn materi pada teman jika tidak punya rasa percaya diri.
·
Kurang partisipasi beberapa siswa yang
mungkin masih bergantung pada teman lain, biasanya terjadi dalam kelompok asal.
B.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Definisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu.
15.
2.
Karakteristik (Ciri-ciri Khusus) Pendekatan Pembelajaran
a.
Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang beragam.
b.
Peserta didik berpartisipasi aktif, baik
secara individu maupun kelompok.
c.
Memberikan
pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuh kembangkan potensinya.
d.
Interaksi yang terbangun selama proses pembelajaran menunjukkan terjadinya
komunikasi multi arah dengan menggunakan berbagai maeam sumber belajar, metode, media, dan strategi
pembelajaran.
e.
Selama proses pembelajaran guru berperan
sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin. Sebagai fasllitator, guru memberikan
kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dengan menyediakan berbagai sarana yang diperlukan. Sebagai pembimbing, guru selalu mengajak
dan mendorong peserta didik untuk belajar
serta menawarkan bantuan
pada peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar. Sedangkan sebagai
pemimpin, guru menunjukkan arah kepada peserta didiknya yang melakukan hal-hal kurang baik.
3. Manfaat
Pendekatan Pembelajaran
Manfaat pendekatan bagi suatu
pembelajaran adalah :
1.
Sebagai
pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan
digunakan.
2.
Memberikan garis-garis rujukan untuk
perancangan pembelajaran.
3.
Menilai hasil-hasil pembelajaran
yang telah dicapai.
5.
Menilai hasil penelitian dan
pengembangan yang telah dilaksanakan.
4. Jenis juga Kelebihan dan Kelemahan
Pendekatan Pembelajaran
Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru Teacher Centered Approach atau Pendekatan Expository
Pendekatan Expository atau Teacher Centered
Approach menekankan pada penyampaian informasi
yang disampaikan pengajar kepada pembelajar.
16.
Melalui
pendekatan ini pengajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan ini
lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif
yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami pembelajar
secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah pembelajar
dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan
ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
·
Adanya
dominasi pengajar dalam
pembelajaran,
·
Bahan
belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi pembelajar,
·
Materi
lebih cenderung bersifat informasi,
·
Terbatasnya
sarana pembelajaran.
Kelebihan dan kelemahan penggunaan
pendekatan Teacher Centered Approach
r Kelebihan
1.
Pengajar dapat menyampaikan bahan
belajar sampai tuntas
sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan.
2.
Bahan belajar
yang diperoleh warga
belajarnya sifatnya seragam
yaitu diperoleh dari satu sumber.
3.
Melatih pembelajar untuk menangkap, menafsirkan
materi yang disampaikan oleh
sumber belajar.
4.
Target materi
pembelajaran yang perlu disampaikan mudah
tercapai.
r Kelemahan dari
pendekatan ini :
1.
Pembelajaran terlalu berpusat kepada pengajar sehingga terjadi
pendominasian kegiatan oleh pengajar yang mengakibatkan kreatifitas warga
belajar terhambat.
2.
Sulit
mengetahui taraf pemahaman pembelajar tentang materi yang sudah
diberikan, karena dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.
Struktur pendekatan yang berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan divisualisasikan, sebagai
berikut :
17.
2.
Pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa Student Centered Approach atau biasa disebut Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry
mempunyai kesamaan konsep
dengan istilah lain
seperti Discovery, Problem solving
dan Reflektif Thinking.
Semua istilah ini
sama dalam penerapannya yaitu
berusaha untuk memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk dapat belajar
melalui kegiatan pengajuan
berbagai permasalahan secara
sistimatis, sehingga dalam pembelajaran
lebih berpusat pada
keaktifan pembelajar. Dalam
kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Inquiry,
pengajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang
kepada pembelajar untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah.
Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan
yang mendasari pendekatan inquiry
ini adalah hasil
belajar dengan cara
ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh
pembelajar. Pengetahuan dan kecakapan pembelajar yang bersangkutan dapat
menumbuhkan motif intrinsik karena pembelajar merasa puas atas penemuannya
sendiri. Pendekatan Inquiry ditujukan
kepada cara belajar
yang menggunakan cara penelaahan atau pencarian terhadap
sesuatu objek secara kritis dan analitis.
Warga belajar dituntut
untuk dapat mengungkapkan sejumlah
pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek
18.
yang
dipelajarinya sehingga ia
dapat mengambil kesimpulan
dari hasil informasi
yang diperolehnya. Peran pengajardalam penggunaan pendekatan Inquiry ini
adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan pembelajar dalam
kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien,, sehingga dapat membentuk
pengalaman belajar yang
bermakna.
Kelebihan
dan kelemahan
r Kelebihan
Apabila pendekatan
ini digunakan dalam
kegiatan pembelajaran maka banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :
·
Menumbuhkan situasi
keakraban diantara pembelajar, karena diberi kesempatan untuk saling
berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan.
·
Membiasakan berfikir
sistimatis dan analitis
dalam mengajukan hipotesis
dan pemecahan masalah.
·
Membiasakan berfikir
objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau data yang diperoleh.
·
Tumbuhnya suasana
demokratis dalam pembelajaran.
·
Dapat menambah wawasan
bagi pembelajar dan pengajarkarena terjadi saling tukar pengalaman.
r Kelemahan
Disamping
kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan kemampuan dari warga belajar untuk
memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian
oleh beberapa orang pembelajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan
pendapat.
Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul,
sumber belajar dituntut memiliki
kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan pembelajar supaya mereka dapat
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
potensi yang sudah dimilikinya.
19.
Struktur
pendekatan yang berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan divisualisasikan, sebagai berikut
:
C.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1.
Definisi Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan usaha untuk
memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Misalnya seorang manajer
atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar
akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih
akan tim basket akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat
memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan
20.
hasil baik dalam proses pembelajaran
juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat
prestasi yang terbaik.
2. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran
a.
Setiap tahapan kegiatan memungkinkan penggunaan berbagai macam surnber
belajar, metode, dan media pembelajaran.
b.
Selama proses pembelajaran mencerminkan kegiatan belajar
yang beragam, baik secara individu maupun kelompok.
c.
Dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar bekerja sama
dan saling tukar-menukar pengalaman.
d.
Setiap tahapan kegiatan pembelajaran memberikan pengalaman belajar (learning
experiences) yang bermakna bagi
peserta didik dalam bersikap.
Utamanya kemauan dan keberaniannya untuk menjadi pernbicara sekaligus pendengar yang baik.
e.
Setiap tahapan kegiatan
pembelajaran memungkinkan bagi peserta didik
untuk menumbuhkembangkan kemampuannya
dalam
berpikir
secara
kritis,
kreatif, inovatif, dan produktif.
f.
Setiap tahapan kegiatan
pembelajaran memotivasi peserta
didik untuk mengkaji lebih jauh bahan-bahan yang telah dan sedang
dipelajari.
g.
Dalam proses pembelajaran peserta didik memperoleh berbagai rnacam
fasilitas belajar untuk
melakukan kegiatan praktik dan latihan.
h.
Dalam proses pembelajaran peserta
didik
memperoloeh
kesempatan
untuk
berdialog dengan dirinya
sendiri dan lingkungan sekitar (fisik dan sosial) secara bebas
- Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar menurut
Robert M Gagnedalam Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan
bahwa dengan strategi belajar diharapkan akan ada hasil berupa:
21.
- Berkembangnya kemampuan intelektual siswa :
kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektual siswa di
mata pihak lain.
- Berkembangnya kemampuan kognitif siswa :
kemampuan tentang mengatur cara belajar dan berpikir seseorang.
- Bertambahnya kemampuan informasi verbal :
kemampuan menyerap pengetahuan danarti informasi.
- Meningkatnya keterampilan motorik : kemampuan
yang erat kaitannya dengan keterampilan fisik.
- Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih
baik : kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan
intensitas emosional yang dimiliki seseorang.tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa
yang menjadi tujuan dan kegunaandari hasil belajar itu tidak
dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak
menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa.
Menurut
Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus
dilakukan oleh seorang guru:
1. Strategi
pembelajaran ekspositori
Strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang
berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru
memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Keunggulan / Kelebihan Strategi
Ekspositori
- Dengan
strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
22.
- Strategi
pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk
belajar terbatas.
- Melalui
strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
- Keuntungan
lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
Kelemahan Strategi Ekspositori
Disamping memiliki keunggulan,
strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Strategi
pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
- Strategi
ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
- Karena
strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
2. Strategi
pembelajaran inquiry
Pembelajaran
inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
heuriskein yang berarti “saya menemukan”.
Strategi
pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian
karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran.
23.
Keunggulan / Kelebihan Strategi
Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Metode pembelajaran inkuiri
merupakan strategi belajar yang banyak dianjurkan karena strategi ini memiliki
beberapa keunggulan diantaranya:
- Strategi
pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
- Dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
- Strategi
pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Kelemahan Strategi Pembelajaran
Inkuiri (Inquiry)
Disamping memiliki keunggulan,
strategi pembelajaran inquiry juga mempunyai kelemahan, di antaranya yaitu:
- Jika
strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
- Strategi
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
- Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
- Selama
kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh
setiap guru.
3. Strategi
pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran
berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Di
dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri utama :
24.
- Pertama,
strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
- Kedua,
aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi
pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
- Ketiga,
pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara
ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan
empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan
tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada
data dan fakta yang jelas.
Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran,
strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya:
- Pemecahan
masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
- Pemecahan
masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menentukan pengetahuan baru bagi siswa.
- Pemecahan
masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
- Pemecahan
masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
- Pemecahan
masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
· Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan,
strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya:
25.
- Manakala
siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
- Keberhasilan
strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
- Tanpa
pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
4. Strategi
pembelajaran kontekstual /Contextual Teaching Learning
Contoxtual
Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat
diperoleh dari usaha siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru ketika ia belajar.
Pembelajaran
CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni,
konstruktivisme, bertanya (questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat
belajar (learning komunity), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya
(autentic assement).
· Kelebihan
- Pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap
hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini
sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara
fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
- Pembelajaran
lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena
metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa
dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
26.
Kelemahan
- Diperlukan
waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran Kontekstual berlangsung.
- Jika
guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situasi kelas yang
kurang kondusif.
- Guru
lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak lagi berperan
sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi
siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan
belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan
pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai
instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah
pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
- Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide
dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi-strategi
mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan
perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai
dengan apa yang diterapkan semula.
D. METODE
PEMBELAJARAN
1.Definisi
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan rencana yaitu mencapai tujuan pembelajaran
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis. Jika strategi
pembelajaran masih bersifat konseptual maka metode pembelajaran sudah bersifat
praktis untuk diterapkan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
27.
2. Ciri-ciri Metode Pembelajaran
a.
Memungkinkan terciptanya kondisi yang kondusif selama proses pembelajaran.
b.
Memberikan
kemudahan
bagi
peserta didik dalarn mempelajari bahan
ajar
selama proses pembelajaran.
c.
Memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
d.
Memungkinkan peserta
didik memperoleh pengalaman belajar yang mencakup segenap potensi dalam dirinya secara
seimbang.
e.
Memungkinkan
peserta didik untuk melakukan
refleksi secara bebas terhadap pengalaman belajar
yang diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar (fisik dan sosial).
f.
Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian peserta didik, utamanya sikap terbuka,
demokratis, disiplin, tanggung-jawab, dan toleran serta komitmen
terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya.
3. Manfaat
Metode Pembelajaran
1. Guru dapat menyajikan
bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan baik.
2. Guru dapat mengetahui
lebih dari satu metode pembelajaran.
3. Guru akan lebih mudah
mengendalikan kelas.
4. Guru akan lebih
kreatif dalam mengatur suasana kelas.
5. Kreatifitas dalam
menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.
4. Jenis-jenis juga Kelebihan dan Kelemahan
Metode Pembelajaran
Berikut ini
disajikan beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk
mengimpelementasikan strategi pembelajaran.
A.
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan
pelajaran secara lisan. Metode ini
28.
senantiasa bagus bila pengunaannya
betul-betul disiapkan dengan baik, didukung
alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran
ekspositori.
Ø Kelebihan dan Kelemahan
Metode Ceramah
r Kelebihan
a. Ceramah
merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti
proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda
dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah,
memang ceramah hanya mengandalkan su-ara
guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b. Ceramah
dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak
dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang
singkat.
c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai.
r Kelemahan
a. Materi
yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa
yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai
siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
b.
Ceramah
yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
c. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering
terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental
siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya
melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru
tidak menarik.
29.
B.
Metode
Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang
sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru. Kelebihan
dan Kelemahan Metode Demonstrasi
r Kelebihan
a. Melalui
metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak
hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang
terjadi.
c. Dengan
cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih
meyakini kebenaran materi pembelajaran.
r Kelemahan
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih
matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga
dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering
terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa
kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat
yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c.
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu
demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa.
30.
C.
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama
metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan
(Killen, 1998). Kelebihan dan
Kelemahan Metode Diskusi
r Kelebihan
a.
Metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide.
b.
Dapat
melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
c.
Dapat
melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa
melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
r Kelemahan
a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi
dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas,
sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
D.
Metode
Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk me-mahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan
sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pem-belajaran dapat
dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
31.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
r
Kelebihan
1.
Simulasi
dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
menghadapi dunia kerja.
2.
Simulasi
dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3.
Simulasi
dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4.
Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
5.
Simulasi
dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
r Kelemahan
1.
Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
2.
Pengelolaan
yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
3.
Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
E. TEKNIK
PEMBELAJARAN
1.
Definisi Teknik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan
teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan
metode.
Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode
yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran
32.
Contoh: penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya relative
banyak membutuhkan teknik tersendiri, akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya sedikit, pada kelas yang jumlah
siswanya sedikit akan lebih baik menggunakan teknik diskusi tergantung siswa
yang aktif dan pasif, dalam hal ini guru dapat berganti teknik sesuai koridor
dan metode yang sama.
2. Jenis-jenis juga Kelebihan dan Kelemahan Teknik Pembelajaran
1. Berpikir-Berpasangan-Berbagi
Siswa diberi pertanyaan
untuk dipikir sendiri kerang lebih 5 menit, kemudian diminta untuk mendiskusi
kan dengan teman sebelahnya. Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk
menyampaikan pendapatn
Kelebihan: Seluruh siswa dituntut untuk berpikir
Kelemahan: Tidak semua siswa dapat menyampaikan
pendapatnya.
2. Kolaborasi
belajar kelompok
kelompok di bentuk
ketua dan penulis. Setelah itu diberi tugas untuk dibahas tugas
ini berupa pkerjaan rumah hasilnya dibuat berupa makalah atau catatan singkat.
Kelebihan: Siswa dapat bertukar pikiran antar sesame.
Kelemahan:
Tidak semua siswa aktif dalam diskusi
3. Siswa yang
dipimpin sesi tinjawan
Pengajar hanya bertindak sebagai narasumber
dan fasilistor kelompok kelompok kecil
siswa diminta untuk mendiskusikan hal hal yang kurang dipahami dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan.
Kelebihan: Siswa dapat meningkatkan pemahaman pada suatu materi.
Kelemahan: Hanya sebagian siswa yang aktif.
4. Debat
Diskusi
dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan isu yang dikontrofersialkan
sehingga terjadi pendapat pendapat yang berbeda dari siswa.
Kelebihan: Siswa berani mengumgkapkan pendapat
Kelemahan: Siswa yang sebagai audien bersikap pasif.
33.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dan siswa dalam
mengkreasi, menata, dan mengorganisasi pembelajaran sehingga memungkinkan
peristiwa belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih
sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata atau praktis. Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
B.
SARAN
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran agar dapat mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam upaya memberikan pengajaran kepada anak didik
sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan
generasi bangsa yang berkualitas.
34.
DAFTAR
PUSTAKA
Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2011. Perencanaan Pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran : Untuk
Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media
Prenada
Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Uno, B. Hamzah. 2014. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
35.